Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Singapura. Singapura melaporkan 632 kasus positif virus Corona dalam waktu 24 jam terakhir, sehingga kini jumlah total kasus positif mencapai 19.410. Dari jumlah itu, hanya 1.584 orang yang saat ini dirawat di rumah sakit.
Dari 632 kasus baru pada Selasa (5/5) tersebut, sebanyak 605 kasus merupakan para pekerja migran yang tinggal di asrama-asrama. Demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) dalam laporan harian seperti dilansir media Singapura, Channel News Asia, Rabu (6/5/2020).
MOH menyatakan tingginya kasus positif Corona di kalangan para pemegang izin kerja yang tinggal di asrama-asrama tersebut, dikarenakan pengujian ekstensif yang dilakukan di tempat tersebut.
Adapun kasus penularan di masyarakat menunjukkan penurunan. "Jumlah kasus baru di komunitas telah menurun, dari rata-rata 17 kasus per hari pada pekan sebelumnya, menjadi rata-rata 10 kasus per hari dalam pekan terakhir," demikian disampaikan MOH.
MOH menyatakan sebanyak 62 pasien telah dinyatakan sembuh pada Selasa (5/5). Secara keseluruhan, sebanyak 1.519 telah sembuh total dari virus Corona dan telah meninggalkan rumah sakit atau fasilitas isolasi komunitas.
MOH menyebutkan bahwa saat ini ada 1.584 pasien COVID-19 yang masih dirawat di rumah sakit. Dari jumlah itu, sebagian besar dalam kondisi stabil atau membaik, sementara 24 orang dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif (ICU).
Saat ini total ada 16.289 orang yang diisolasi dan ditangani di fasilitas-fasilitas komunitas. Mereka ini hanya mengalami gejala ringan, atau secara klinis baik-baik saja namun hasil tesnya masih positif Corona.
Singapura saat ini mencatat 18 kematian karena komplikasi akibat infeksi COVID-19. Sebelumnya, Duta Besar (Dubes) Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, mengatakan bahwa tingginya jumlah kasus Corona di Singapura dikarenakan pengujian ekstensif yang dilakukan.
"Dari rata-rata 2.900 tes per hari pada awal bulan April, kami dapat meningkatkan tes sampai lebih dari 8.000 tes per hari pada akhir bulan April. Ini diartikan tingkat pengujian sekitar 2.100 per 100.000 orang," kata Anil dalam konferensi pers virtual, Senin (4/5/2020).
"Sehingga, dengan meningkatnya intensitas pengujian, maka semakin banyak pula kasus yang teridentifikasi. Hal ini memampukan kami memberikan perawatan dini bagi individu yang terinfeksi, dan melakukan pelacakan untuk mencegah penularan lebih luas," imbuh Anil.(dtf)