Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-London.Inggris akan melonggarkan pemberlakuan aturan lockdown pencegahan virus Corona (COVID-19). Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengingatkan untuk adanya "kehati-hatian maksimum".
Seperti dilansir dari AFP, Jumat (8/5/2020) PM Boris Johnson mengatakan kepada para menteri senior pada hari Kamis (7/5) bahwa pemerintah akan mengadopsi "kehati-hatian maksimum", saat ia bersiap untuk menguraikan bagaimana kebijakan lockdown yang diberlakukan untuk memerangi wabah Corona dapat diredakan.
Johnson akan berpidato pada Minggu (10/5) malam untuk menetapkan "peta jalan" relaksasi aturan sosial yang diumumkan pada akhir Maret, tetapi diperkirakan tidak akan membuat perubahan besar pada tindakan itu.
Meskipun para pejabat mengatakan penyebaran COVID-19 di Inggris telah turun secara signifikan, Inggris memiliki jumlah kematian pasien Corona tertinggi kedua di dunia. Dengan 539 kematian lainnya yang diumumkan pada hari Kamis (7/5) menjadikan total kematian mencapai 30.615.
Namun, data resmi yang lebih luas yang dirilis minggu ini menempatkan jumlah total kematian pada akhir April di atas 32.000 - termasuk 107 pekerja kesehatan dan 29 staf perawatan.
"Kami telah melewati puncaknya tetapi ini adalah momen yang sangat sulit dan... sangat berbahaya, jadi kami perlu melanjutkan dengan hati-hati," kata Menteri Luar Negeri Dominic Raab pada konferensi pers hariannya.
Raab mengatakan Johnson akan merinci "peta jalan untuk fase berikutnya" pada hari Minggu, yang akan mencakup "langkah-langkah yang tepat untuk diambil pada waktu yang tepat" dan "kondisi ketat dengan pemantauan ketat".
Juru bicara PM Inggris sebelumnya mengatakan bahwa ia menggunakan frasa "kehati-hatian maksimum" ketika berbicara dengan rekan-rekannya dalam rapat kabinet.
Laporan media pada hari Kamis (7/5) mengatakan latihan dan piknik tanpa batas akan diizinkan sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan sosial awal.
Pengumuman itu muncul ketika Bank of England memperingatkan pada Kamis (7/5) bahwa ekonomi Inggris bisa merosot hingga 14 persen karena wabah
Corona, meskipun akan pulih sebesar 15 persen tahun depan.(dtc)