Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pyongyang. Otoritas Korea Utara (Korut) tengah meningkatkan respons terhadap virus Corona (COVID-19). Disampaikan Korut dalam pernyataan terbaru bahwa Kementerian Kesehatan Publik tengah berupaya mengembangkan sebuah vaksin.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (9/5/2020), dalam pernyataan terbaru via kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), otoritas Korut menyebut bahwa 'aktivitas anti-epidemi' dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus Corona.
"Langkah-langkah pencegahan terus dilakukan di seluruh wilayah dan unit DPRK melawan infeksi virus ganas yang menyebar luas, yang menjadi bencana dunia," demikian pernyataan KCNA, merujuk pada nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.
Disebutkan KCNA bahwa sebuah komisi khusus bernama Komisi Pusat Panduan Kesehatan Publik Non-Permanen tengah meningkatkan langkah-langkah merespons virus Corona.
"Markas anti-epidemi darurat di semua level tengah mengintensifkan kendali dan panduan soal karantina, lockdown (penguncian), inspeksi dan sterilisasi untuk secara menyeluruh memeriksa jalan masuk COVID-19, sambil membuat permintaan untuk mencegah faktor-faktor yang mungkin mengarah pada penyakit menular lainnya pada pergantian musim," demikian pernyataan KCNA.
KCNA juga menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan Publik Korut berupaya mengembangkan vaksin dan menimbun material yang diperlukan untuk pencegahan virus Corona. Tidak dijelaskan lebih lanjut oleh KCNA soal upaya pengembangan vaksin tersebut.
"Kementerian Kesehatan Publik membentuk sistem informasi darurat anti-epidemi dan menimbun material yang diperlukan untuk upaya darurat anti-epidemi secara maksimal, sambil secara aktif mendorong pengembangan vaksin melawan virus," sebut KCNA dalam pernyataannya.
Diketahui bahwa sejauh ini, otoritas Korut tidak melaporkan adanya kasus virus Corona di wilayahnya kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sejumlah laporan terpisah menyebut beberapa kasus virus Corona sudah ada di negara komunis itu sejak akhir Maret.(dtc)