Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sebanyak 115 karyawan dan kontraktor PT Freeport Indonesia (PTFI) terjangkit virus Corona (COVID-19). Dari jumlah tersebut, 2 pasien meninggal dunia, 49 dinyatakan sembuh dari Corona, dan 64 lainnya sedang menjalani isolasi serta perawatan intensif.
Menurut keterangan dari Manager External Communications Corporate Communications PTFI Kerry Yarangga, dari 64 pasien yang diisolasi dan dirawat, 6 di antaranya dirawat di RS PTFI, 1 orang dirawat di RS rujukan Corona di Kota Timika, dan 57 dirawat di fasilitas isolasi atau barak PTFI.
"Ini data tanggal 22 Mei sesuai yang sudah disampaikan oleh Satgas COVID-19 Mimika," ujar Kerry, Sabtu (23/5/2020).
Untuk mencegah kasus kian bertambah, PTFI saat ini fokus untuk mengurangi kepadatan karyawan terutama di tambang.
"Yang dilakukan sangat serius untuk mengurangi kepadatan yaitu kepada karyawan-karyawan kontraktor yang pekerjaannya jika sudah selesai di area tambang itu diminta untuk tidak lagi di area tambang. Tetapi boleh dimobilisasi oleh kontraktornya sendiri, dan karyawannya diturunkan dari area tambang," jelas Kerry.
Bagi pekerja di tambang, Freeport membagi pekerja dalam beberapa tim, dan dibagi jam kerjanya (shift).
"Dalam setiap kesempatan kerja baik di area tambang maupun yang support, itu diatur ada tim A dan B. Ada sistem kerja shift sehingga mengurangi betul-betul kepadatan yang ada di tempat kerja. Selain itu fasilitas yang disiapkan misalnya sarana pencuci tangan, masker, dan sebagainya itu juga disiapkan untuk karyawan," urainya.
Ia mengatakan, bagi pekerja di tambang memang kebijakan yang bisa dilakukan adalah menerapkan protokol kesehatan semaksimal mungkin. Namun, bagi karyawan Freeport yang bisa bekerja menggunakan fasilitas elektronik dan internet diberlakukan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH).
"Jadi semua ditetapkan pada area tertentu ada yang WFH, contohnya di Kuala Kencana itu untuk pekerjaan-pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan elektronik, lalu punya jaringan internet itu diarahkan bisa bekerja dari rumah. Sama seperti karyawan di Jakarta juga begitu. Kalau di tambang itu tadi langkah-langkahnya untuk mengurangi kepadatan," tutup Kerry.(dtc)