Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Seorang pria India dinyatakan bersalah oleh pengadilan Australia, setelah membuat hoax bom di pesawat Singapore Airlines. Dia akan divonis Agustus nanti.
Pria itu, Sanjay Kalubhai Korat, yang berusia 39 tahun dan berprofesi sebagai chef. Dia membuat kabar burung dengan menyebut ada bom di pesawat Singapore Airlines yang terbang dari Mumbai ke Singapura pada bulan Maret 2019.
Dihimpun dari beberapa sumber, Jumat (19/6/2020), Sanjay membuat dua panggilan telepon tentang bom di pesawat itu. Salah satunya dalam bahas Hindi, Sanjay bilang bahwa dia akan memberikan infomasi tentang bom tersebut saat ledakan dan setelah ledakan terjadi.
"Saya bukan teroris. Saya hanya pria biasa," kata Sanjay dalam bahasa Hindi.
"Ibu dan keluarga saya ada di penerbangan itu. Ada bahaya mengancam nyawa mereka, itu yang coba saya katakan. Kalau kalian ingin lakukan sesuatu, lakukanlah. Jika kalian tidak mau melakukan sesuatu, maka jangan. Itu kehendak kalian," Sanjay menambahkan cerita di sambungan telepon itu.
Telepon dari Sanjay itu membuat pesawat dengan 263 penumpang dan 18 kru mendarat darurat, serta dikawal dua pesawat jet F-16 di Bandara Changi, Singapura.
Rupanya telepon dari Sanjay itu cuma hoax belaka. Tidak ada bom apapun di pesawat tersebut. Tercatat Sanjay dua kali membuat telepon, satu telepon ke Bandara Internasional Mumbai sedangkan satu telepon lainnya ke nomor staff maskapai SQ.
Usut punya usut, sambungan telepon itu dibuat Sanjay karena dia merasa marah setelah dua kali menelepon Bandara Mumbai menanyakan tentang ibunya, dan di telepon yang kedua dia diminta untuk tidak menelepon lagi.
Adapun saat menelepon customer Service Singapore Airlines, dia diminta untuk menunggu 30 sampai 45 menit lamanya. Dia menyalahkan kedua pihak itu atas berita hoax yang dibuatnya.
"Ini kesalahan mereka. Jika mereka memberikan informasi yang saya minta, ini tidak akan terjadi," kata Sanjay seperti dikutip dari Sydney Morning Herald.
Sanjay ditahan di malam yang sama setelah menjemput ibunya di Bandara Sydney. Atas tindakannya itu, dia dinyatakan bersalah dan akan dijatuhi vonis pada bulan Agustus nanti.(dtt)