Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rumah Sakit (RS) Murni Teguh berhasil melakukan operasi bedah jantung atau Coronary Artery Bypass Surgery (CABG) perdana terhadap seorang pasien BPJS Kesehatan mereka pada Sabtu (27/6/2020) kemarin. Saat ini, warga Delitua, Kabupaten Deliserdang berusia 46 tahun tersebut sudah dalam kondisi stabil dan Sabtu (4/6/2020) ini sudah diperbolehkan pulang.
Operasi yang dilakukan oleh Tim Bedah Jantung RS Murni Teguh tersebut, menandakan kalau RS itu sudah membuka layanan CABG. Tentunya ini menjadi kabar baik bagi penderita jantung, sehingga memiliki alternatif lain, tanpa harus ke Jakarta dan luar negeri atau bahkan mengantre lama di RSUP Haji Adam Malik.
"Murni Teguh Memorial Hospital menyediakan pelayanan bedah jantung yang komprehensif dan berkualitas. Jadi keberadaan Murni Teguh Memorial Hospital dapat menjadi pilihan terbaik bagi pasien yang membutuhkan operasi bedah jantung," kata Direktur Keuangan, Perencanaan dan Teknologi Informasi Dr dr Mutiara, MHA, MKT kepada wartawan, Jumat (3/7/2020).
Mutiara mengatakan, jumlah operasi jantung di Indonesia kini hanya berkisar 4.000 kasus per tahunnya. Jumlah ini masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan potensi kasus bedah jantung yang berjumlah sekitar 20.000 pasien per tahunnya.
Keadaan ini sangat memprihatinkan karena tidak semua provinsi di Indonesia memiliki pelayanan pusat bedah jantung. Selain tenaga medis yang terbatas, tambah Mutiara, faktor fasilitas yang belum menunjang juga sangat berperan.
"Oleh karena itu, dengan adanya layanan CABG yang komprehensif dan berkualitas, bisa menolong masyarakat Sumatera Utara, yang biasanya berobat ke Penang, bisa kami tampung di sini dengan alat yang canggih untuk memberi pelayanan kepada pasien," jelasnya.
Sementara itu, dr Marshal, SpB, SpBTKV (K) menuturkan, tujuan bedah jantung atau CABG dilakukan agar pasien jantung koroner bisa kembali hidup normal. "Saya selalu katakan, tujuan CABG agar kembali hidup normal dan mencegah orang mati tiba-tiba atau sudden death," katanya.
Menurutnya, jarang sekali RS mau membuka layanan bedah jantung, karena biaya yang besar dan fasilitas yang dimiliki sangat terbatas. Padahal, dia mengakui, banyak sekali kasus jantung koroner yang sebetulnya memerlukan bedah jantung ini.
"Makanya banyak pasien jantung meninggal karena lamanya menunggu antrean. Di Sumatera, layanan bedah jantung ini cuma ada di Medan, makanya niat baik dari Murni Teguh ini harus didukung semua pihak dan ini harus maju," terangnya.
Dikesempatan yang sama, dr Syahroni, SpBTKV menekankan, dalam melakukan tindakan CABG ini banyak tim yang terlibat, sebab ini merupakan operasi berat dan butuh waktu untuk persiapan, mulai dari alat, kamar operasi dan sebagainya.
"Operasi ini memakan waktu lama karena ini operasi sakral, dan CABG ini terapi akhir untuk penderita jantung. Operasi terhadap pasien perdana berjalan dengan baik, dan pasien dirawat 7 hari pasca operasi dan kini sudah direncanakan pulang," sebutnya.
Karenanya, dia mengapresiasi RS Murni Teguh karena membuka layanan bedah jantung ini. "Biaya bedah jantung ini sangat besar, namun manajemen RS rela membuka layanan ini untuk membantu masyarakat Medan dan Sumatera dari semua lapisan. Sebab, antrean untuk bedah jantung cukup panjang," imbuhnya.
Kemudian, dr Brema Suranta Prakarsa Utama Pasaribu, SpBTKV mengatakan, di seluruh dunia, penyakit jantung merupakan pembunuh nomor satu. Tapi selama bertahun-tahun cuma RS Adam Malik saja yang bisa melayani bedah jantung.
"Dengan bukanya layanan bedah jantung di RS Murni Teguh, maka akan jauh lebih banyak yang terbantu dan masyarakat tidak perlu jauh ke luar negeri," ujarnya.
Sedangkan Direktur Operasional RS Murni Teguh dr Jong Khai, MARS menambahkan, layanan unggulan di tempatnya adalah kanker dan kardiovaskular. Dengan adanya layanan bedah jantung, maka pelayanan kardiovaskular pun sudah menjadi cukup komprehensif.
"Kateterisasi jantung sudah banyak kita lakukan. Dan layanan bisa mengcover pasien BPJS Kesehatan," tandasnya.
Sebagaimana yang diketahui, saat ini sudah ada yang puluhan pasien yang mengantre untuk mendapatkan layanan bedah jantung di RS Murni Teguh. Namun, yang sedang diskrinning 20 orang dan sudah lulus Skrining 3 orang. Hadir juga dalam temupers tersebut, dr Earnest sebagai Perfusionist.