Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Setiap menjelang 17 Agustus kalimat "Dirgahayu ke-75 Kemerdekaan RI", terlihat terpampang spanduk bergambar tokoh yang di sampingnya bertuliskan kalimat tersebut. Tidak ketinggalan dengan baranda akun media sosial seperti, Facebook, dan Instragram juga dipenuhi kalimat ucapan selamat hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Tidak terasa sudah lewat setengah abad negeri ini merdeka dari penjajah, wajar setiap anak bangsa dari berbagai kalangan baik itu masyarakat biasa, pejabat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda menyambut dan memberikan ucapan selamat kepada negeri yang memiliki sejarah perjuangan kemerdekaan yang panjang. Selama 350 tahun bukan waktu yang singkat, bangsa ini terus menerus berjuang untuk lepas dari bangsa penjajah, ditambah lagi tiga setengah tahun berjuang melawan pendudukan Jepang di Indonesia.
Sejarah mencatat, setelah perjuangan kemerdekaan, dan dikumandangkannya proklamasi serta terbentuknya pemerintahan Indonesia, bangsa ini masih terus berjuang melawan rongrongan kehauasan paham komunis terhadap negeri kaya ini.
Paham komunis, sejak tahun 1948 sudah menunjukkan nafsunya untuk menguasai Indonesia. Di tahun 1965 dengan bermodalkan pengaruh partainya di perlemen bisa menitipkan kadernya di lembaga kenegaraan dan instansi penting di negeri ini mencoba melakukan pengambilalihan kekuasaan dan ingin mengubah dasar negara.
Tuhan Yang Maha Kuasa tidak mengizinkan negeri ini menganut paham komunis tanpa dasar agama. TNI bersama rakyat hanya hitungan jam berhasil menetralisir kondisi negeri. Rakyat, pemuda dan mahasiswa menumbangkan rezim yang dinilai melindungi komonis. Masa perjuangan ini juga menggugurkan 7 putra terbaik negeri ini yang di kenal dengan pahlawan revolusi.
Dari perjuangan bangsa Indonesia menjatuhkan prde lama, masuk kepada masa orde baru, kembali rakyat berjuang bersama menjatuhkan orde baru yang dipimpin Soeharto selama 32 tahun. Pemerintah orde baru yang dinilai rakyat sebagai pemerintah yang otoriter, serta tidak bisa mensejahterakan rakyat berakhir di tahun 1998. Masuklah era reformasi sampai sekarang.
Patriotisme Bangsa Sudah Teruji
Bangsa yang besar ini kembali berjuang bersama membumihanguskan hasil dari globalisasi kemajuan zaman. Misalnya, korupsi, narkoba dan perlakuan kriminal yang menggerogoti sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia.
Bahkan, menjelang memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia ini, kembali seluruh elemen masyarakat Indonesia berjuang melawan wabah Covid-19 yang telah banyak merenggut jiwa rakyat Indonesia. Selain itu, terlihat akibat dari wabah Covid-19 yang sampai saat ini masih menghantui seluruh masyarakat Indonesia perekonomian bangsa menjadi goyah, daya beli masyarakat ikut menurun. Hal itu terkesan akibat dari kebijakan pencegahan wabah tersebut.
Memang, setiap perjuangan bangsa ini dalam mengatasi semua permasalahan mulai dari perjuangan kemerdekaan, perjuangan menjatuhkan rezim yang dinilai tidak sesuai dengan konstitusi kemerdekaan berakhir dengan manis. Artinya, yang diinginkan tercapai.
Tapi, sejak tumbangnya rezim orde baru, perjuangan melawan rongrongan penegakan hukum, seperti narkoba, korupsi terkesan sulit melawannya. Ratusan ton narkoba berhasil diamankan pihak BNN, malah peredaran narkoba merebak sampai ke desa. Sama halnya dengan tangkap tangan yang dilakukan oleh KPK terhadap pelaku korupsi tidak juga membuat jera pelaku lainnya melakukan korupsi.
Melihat realita tersebut, terkesan bangsa Indonesia lebih berhasil berjuang melawan manusia yang hanya ingin merong-rong idiologi bangsa, ketimbang berjuang melawan manusia yang berakhlak atau bermental materi duniawi tanpa memikirkan halal dan haram yang diperolehnya.
Bagaimana dengan berjuang melawan wabah Covid-19 saat ini ?. Pemerintah terlihat dalam 4 bulan belakangan sudah melakukan langkah pencegahan, baik itu pencegahan penyebaran virus maupun memberikan bantuan kepada masyarakat terkait dampak kebijakan pencegahan. Masyarakat pun terlihat berusaha berjuang mengikuti aturan kebijakan pencegahan dari pemerintah.
Namun, belakangan terkesan peraturan kerap dilanggar baik itu oleh bagian dari pemerintah maupun masyarakat. Perjuangan melawan Covid-19 terlihat kendor. Kondisi wabah seperti dilansir media semakin menggila, korban dan orang terindikasi terkena virus jumlahnya semakin tinggi. Perjuangan melawan Covid-19 bisa dikatakan gagal.
Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2020, seharusnya menjadi momen Bangsa Indonesia berjuang mengisi kemerdekaan untuk kemakmuran bangsa. Terutama, pemegang kekuasaan dan petinggi negeri mulai dari pusat sampai daerah berjuang bersama rakyat mengatasi permasalahan bangsa, mengetepikan kepentingan kelompok dan memgedepankan kepentingan bangsa.
Rakyat Indonesia sudah teruji rasa patriotismenya, sejak masa perjuangan kemerdekaan. Tinggal komando pemimpin yang didasari rasa komitmen yang tinggi rakyat pasti mengikuti komando berjuangan melawan Covid-19 dan perjuangan di bidang lainnya.
Mengutip pernyataan Pakar Hukum Tata Negara A Irmanputra Sidin bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang sadar dan mengetahui bahwa dirinya pemegang kekuasaan, sehingga bisa tegas menjalankan tugas konstitusionalnya. (IDN Times).
====
Penulis Pendiri dan Sekretaris Jenderal Forum Solidaritas Masyarakat Pantai Labuhanbatu
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat/profesi/kegiatan (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]