Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Indeks Nasdaq Composite (COMP) meraih rekor baru pada penutupan perdagangan bursa Amerika Serikat (AS) pada hari Senin. Nasdaq ditutup 1% melebihi rekor sebelumnya pada 6 Agustus.
Di sisi lain, indeks S&P; 500 (SPX) hampir bisa mencetak rekor juga. Pada saat perdagangan berakhir, S&P; 500 ditutup sedikit di bawah rekor Februari.
Dilansir CNN, Selasa (18/8/2020), nampaknya Wall Street tidak terpengaruh oleh beberapa sentimen yang muncul. Mulai dari negosiasi stimulus yang gagal di Washington, ketegangan AS-China yang kembali memanas, dan pandemi yang belum surut.
Yang jelas jika S&P; 500 mencapai rekor baru, dan mungkin masih dalam beberapa hari ke depan ini akan menjadi sorotan. S&P; 500 membutuhkan waktu sekitar lima bulan untuk merangkak dari titik terendahnya karena aksi jual massal pada saat pandemi pada bulan Maret menuju rekor baru.
S&P; 500 yang merupakan indeks dengan ukuran terluas dari pasar saham AS, sebetulnya telah mendekati rekor teritori untuk beberapa waktu ini. Tetapi belum berhasil sampai memecah rekor.
Menurut beberapa analisis, kondisi saat ini akan menjadi akhir dari tren bear market alias tren pasar suram di tahun 2020. Tetapi analisis lainnya menyatakan bahwa pasar harus menunggu satu bulan lagi untuk memastikan kondisi bull market alias tren pasar naik.
Menurut Riset CFRA, bull market didefinisikan sebagai reli 20% dari level terendah sebelumnya yang tidak dilemahkan dalam enam bulan. S&P; berada di jalur yang tepat untuk memenuhi kriteria ini pada bulan September.
Pasar saham dinilai telah bangkit kembali sejak wabah COVID-19. Jumlah stimulus dolar yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pemerintah AS dan Bank Sentral Federal Reserve membantu pasar pulih pada akhir musim semi dan awal musim panas. Belum lagi saat ini telah terjadi reli pada saham teknologi, meningkatkan kegilaan pembelian lebih banyak lagi.(dtf)