Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Raksasa perbankan AS, Citigroup telah meminta pengadilan Federal untuk memaksa perusahaan pengelola investasi global, Brigade Capital mengembalikan dana US$ 176 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun. Uang itu adalah bagian dari US$ 900 juta yang secara tidak sengaja ditransfer bank ke kreditor perusahaan kosmetik Revlon.
Bank mengatakan itu bermaksud mengirim Brigade hanya US$ 1,5 juta untuk menutupi bunga pinjaman yang dipegang oleh investor. Citigroup menyalahkan pembayaran berlebih yang tidak disengaja sebagai kesalahan operasional.
Dalam pengajuan ke Pengadilan Distrik Selatan New York, Citigroup mengatakan pihaknya bermaksud untuk melakukan pembayaran bunga atas nama Revlon tetapi jumlah transfer lebih dari 100 kali lipat dari jumlah yang dimaksudkan.
"Ketika Citibank menemukan kesalahan itu, ia segera meminta penerima untuk mengembalikan uangnya," kata bank terbesar ketiga di Amerika itu dilansir dari BBC, Selasa (18/8/2020).
Perusahaan yang menerima kelebihan pembayaran telah mengembalikan uangnya ke Citigroup, sementara yang lain, termasuk Brigade, tidak segera mengembalikan uangnya. Brigade seharusnya menerima bunga pinjaman $ 174,7 juta.
Brigade justru mendapat $ 176,2 juta dan menolak untuk membayar kembali dana tersebut. "Meskipun ada bukti yang jelas bahwa pembayaran itu salah," kata Citigroup, mencatat bahwa uang itu milik bank, bukan milik Revlon.
Revlon terpukul parah oleh pandemi virus corona dan Brigade adalah salah satu kreditor yang menggugat perusahaan atas rencana restrukturisasi utangnya.(dtf)