Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Brasilia. Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mengancam akan meninju seorang reporter dalam sebuah sesi tanya jawab dengan wartawan setempat. Ancaman ini dilontarkan Bolsonaro saat ditanya soal dugaan keterkaitan istrinya dengan skandal korupsi.
Seperti dilansir AFP, Senin (24/8/2020), dalam ancamannya yang dilontarkan pada Minggu (23/8) waktu setempat, Bolsonaro menyatakan dirinya akan meninju mulut sang reporter berkali-kali.
"Saya sangat ingin memukul mulut Anda dengan tinju," ucap Bolsonaro ketika seorang reporter dari surat kabar terkemuka Brasil, O Globo, mengajukan pertanyaannya.
Reporter yang tidak disebut namanya itu, merupakan bagian dari sekelompok wartawan yang bertemu Bolsonaro usai kunjungan rutin ke Katedral Metropolitan di Brasilia pada Minggu (23/8) waktu setempat. Bolsonaro mengabaikan protes dari wartawan lainnya usai dia melontarkan ancaman itu dan pergi begitu saja tanpa berkomentar lebih lanjut.
Dalam sesi tanya jawab tersebut, sang reporter O Globo bertanya soal laporan majalah Crusoe yang mengaitkan Ibu Negara Brasil, Michelle Bolsonaro, dengan seorang pensiunan polisi bernama Fabricio Queiroz. Diketahui bawa Queiroz merupakan teman Bolsonaro dan mantan penasihat untuk Flavio Bolsonaro -- anak laki-laki Bolsonaro -- yang kini menjadi Senator Brasil.
Baik Queiroz maupun Flavio kini tengah diselidiki atas skema korupsi yang diduga melibatkan praktik penggelapan gaji pegawai pemerintah saat Flavio masih menjadi anggota parlemen daerah di Rio de Janeiro dan sebelum Bolsonaro menjabat Presiden Brasil pada Januari 2019.
Menurut majalah Crusoe, Queiroz menyimpan dana pada rekening bank milik Michelle -- istri Bolsonaro -- antara tahun 2011 hingga 2016. Belum ada komentar dari Michelle terkait kasus ini.
Pihak O Globo merilis pernyataan setelah Bolsonaro mengancam salah satu wartawannya. Pernyataan itu mengecam apa yang disebut sebagai 'agresi' Bolsonaro 'terhadap seorang jurnalis dari surat kabar kami yang sedang menjalankan pekerjaannya secara profesional'.
Disebutkan juga bahwa intimidasi semacam itu 'menunjukkan bahwa Jair Bolsonaro tidak mengakui kewajiban seorang pegawai negeri ... untuk bertanggung jawab kepada publik'.(dtc)