Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengklaim dirinya mendapatkan cerita detail dari pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, soal eksekusi mati pamannya beberapa tahun lalu. Trump menyebut paman Kim Jong-Un dipenggal dan jasadnya dipamerkan ke jajaran pejabat senior Korut.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (12/9/2020), klaim Trump itu disampaikan dalam wawancara dengan wartawan investigatif The Washington Post, Bob Woodward, yang akan menerbitkan buku terbarunya berjudul 'Rage'. Hasil wawancara itu dituangkan Woodward dalam bukunya yang akan terbit pada 15 September mendatang.
Jang Song Thaek, yang merupakan paman Kim Jong-Un dan disebut sebagai tokoh sangat kuat dalam rezim Korut, dieksekusi mati terkait tuduhan pengkhianatan dan korupsi tahun 2013 lalu. Eksekusi mati Jang dipandang secara luas sebagai upaya Kim Jong-Un untuk menegaskan wewenangnya tanpa ampun.
"(Kim Jong-Un) Memberitahu saya semuanya. Memberi tahu saya semuanya," ucap Trump kepada Woodward, seperti dikutip dari kutipan bukunya yang akan segera terbit.
"Dia (Kim Jong-Un) membunuh pamannya dan dia meletakkan mayatnya di anak tangga," ujar Trump lagi, merujuk pada sebuah bangunan yang digunakan oleh jajaran pejabat senior Korut.
"Dan kepalanya dipenggal, ditaruh di dada," imbuh Trump merujuk pada paman Kim Jong-Un. Pernyataan Trump ini tertuang dalam kutipan buku yang dilihat AFP.
Korut tidak pernah secara resmi mengungkapkan cara Jang dieksekusi mati. Meskipun berbagai laporan menyebut sebuah senjata antipesawat digunakan.
Keterangan Trump -- yang tampaknya dimaksudkan untuk menunjukkan kedekatan dengan Kim Jong-Un -- merupakan keterangan pertama dari seorang pejabat senior yang menyebut adanya pemenggalan dalam eksekusi mati Jang.
Kutipan buku Woodward itu juga membahas soal perundingan nuklir antara AS dan Korut yang berujung kebuntuan. Buku Woodward juga diklaim akan mengungkapkan 25 surat antara Trump dan Kim Jong-Un.
Meskipun perundingan nuklir dengan Korut terhenti, Trump bersikeras menyatakan dirinya masih punya hubungan baik dengan Kim Jong-Un. "Dia menyukai saya. Saya menyukainya. Kami akur," klaim Trump.(dtc)