Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Awal September 2020 adalah momen yang telah ditunggu tunggu para paslon. Berbagai persiapan sudah dilakukan baik secara administrasi maupun secara teknis untuk memenuhi syarat pendaftaran dan lolos dalam tahap seleksi yang dilakukan KPU.
Situasi pilkada kali ini tentunya akan berbeda dengan pilkada sebelumnya. Pandemi masih berlangsung dan tak seorangpun tahu kapan akan berakhir, sampai vaksin ditemukan.Tentunya startegi yang tepat sangat dibutuhkan untuk pemilihan tetap berjalan dengan lancar.
Akibat situasi tersebut tentunya mengubah mekanisme kampanye, sehubungan dengan larangan mengumpulkan massa, dan untuk menghindari keramaian. Metode kampanye kali ini lebih diarahkan kepada metode daring dan iklan di medsos. Iklan kampanye yang direncanakan akan berlangsung selama 14 hari, sedangkan kampanye daring direncakan akan berlangsung selama 71 hari. KPU pun meminta setiap pasangan paslon membuat akun sendiri selama masa kampanye ini.
Pada saat awal pengumuman dan hingga saat ini banyak pro dan kontra terhadap keputusan untuk tetap melangsungkan pilkada yang akan berlangsung di awal Desember 2020 ini. Betapa tidak banyak pihak yang mengkhawatirkan situasi ini, prediksi seperti akan terjadinya cluster baru yang akan terkena pandemi menjadi alasan besar agar penundaan pilkada dilaksanakan. Namun karena berbagai pertimbangan maka pemerintah tetap memutuskan agar pilkada tahun 2020 tetap berlangsung.
Partisipasi Masyarakat
Berkaca dengan pilkada yang dilaksanakan untuk pemilihan Wali Kota Medan sebelumnya, Tahun 2015 adalah pilkada dimana partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya terendah dibandingkan pilkada yang pernah berlangsung di Kota Medan, betapa tidak hanya sekitar 25,56 % partisipasi masyarakat menggunakan hak pilihnya, selebihnya adalah golput. Alasan rendahnya partisipasi ini ada banyak faktor bisa saja kesadaran masyarakt yang masih kurang, kesadaran tersebut bisa timbul karena kurang pengetahuan akan pentingnya menggunakan suara pada pilkada tersebut, atau bisa saja karena sudah kecewa dan tidak percaya karena karena melihat pengalaman, dari pemimpin yang terpilih tidak menjalankan roda pemerintahan denagn baik, karena dalam perjalanan pemerintahnya akhirnya terjerat prilaku korupsi.
Semakin tingginya angka pemilih yang golput, menandakan semakin rendahnya partisipasi pemilu. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk menyukseskan pelaksanaan pemilu, mengapa perlu partispasi tersebut, alasannya adalah: karena masyarakatlah yang akan menentukan nasibnya ke depan melalui pemimpin yang dipilihnya, pemimpin yang akan memikirkan segenap kesejahteraan masyarakat bukan golongan tertentu, pemimpin yang bisa mengayomi seluruh warganya. Alasan lainnya adalah partisipasi penting agar nilai demokrasi terus terjaga dan berlangsung terus menerus, yaitu nilai demokrasi yang bersih dan jujur di negara kita.
Dalam praktiknya ketika kita menggunakan hak pilih kita, berarti kita telah menjalankan bentuk pemerintahan demokrasi sebagaimana adanya, dimana hak semua warga diberdayakan secara maksimal untuk mengambil keputusan yang menentukan perubahan hidupnya baik secara ekonomi, sosial dan budaya
Jangan banyak sekali mengeluh tentang kondisi kota Medan yang masih banyak pungli, kondisi kota Medan yang pembangunannya masih lambat atau kondisi Kota Medan dimana prilaku korupsi masih merajalela, jangan mengeluh jika kita tidak menggunakan hak suara kita untuk menentukan masa depan kita bersama
Yang menjadi pertanyaan adalah, akan bagaimana partisipasi masyarakat di masa pandemi ini?, hal ini merupakan tantangan tersendiri. Jika sebelumnya metode kampanye telah menggunakan berbagai metode. Mulai dengan menggunakan media sosial, website, kampanye dengan mengumpulkan massa, sampai menyelenggarakan konser-konser musik dan seni. Sementara pilkada tahun ini lebih banyak mengandalkan metode daring dalam menyelenggarakannya, baik kampanye maupun iklan.
Tantangannya adalah apakah semua masyarakat adalah orang yang melek dengan teknologi, apakah masyarakat bersedia memberikan waktunya untuk membaca, mendengarkan kampanye melalui media sosial, televisi maupun radio? Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pasangan calon, untuk mengajak masyarakat untuk ikut serta dan terlibat dalam partisipasi politiknya. Butuh usaha besar di tengah pandemi menumbuhkan optimisme besar agar golput dapat ditekan dan angka partisipasi pun semakin meningkat.
Kota Medan membutuhkan pemimpin yang handal, berprestasi dengan medongkrak suara masyarakat untuk terlibat dalam pilkada. Kita sadar saat ini berada dalam situasi sulit, dimana krisis terjadi diberbagai aspek, masyarakat semakin merasa terpuruk karena kondisi pandemi ini. Kita sangat membutuhkan pemimpin yang dapat memikirkan agar kondisi kota ini tidak semakin terpuruk, agar masyarakat tidak semakin menderita. Kita membutuhkan pemimpin yang bisa memikirkan bagaimana mengatasi situasi saat ini. Tentunya harapan-harapan ini dapat dijawab oleh masing-masing kita sebagai pemilih yang aktif, aktif dalam mempelajari setiap visi misi pasangan calon, aktif dalam memberikan pencerahan untuk siapa saja agar mau menggunakan hak suaranya pada pilkada, aktif dalam mengikuti setiap proses pemilihan yang akan berlangsung pada tanggal 09 Desember 2020, hingga aktif dalam mendampingi penghitungan suara dan penyerahan kotak suara. Jangan biarkan suara kita tidak digunakan atau malah disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita ada untuk penentu nasib bangsa, selamat memilih.
====
Penulis aktif di Yayasan Fondasi Hidup
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]