Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Eks pelari maraton Eduardus Nabunome tutup usia. Dia meninggal karena sakit jantung.
Kabar meninggalnya Eduard, panggilan karibnya, awalnya tersiar lewat pesan berantai grup WhatsApp media pada Senin (12/10/2020) malam.
"Selamat malam mbak, saya Usy anak dari bapak Eduard nabunome. Papa saya sudah di Rumah Tuhan yang kekal, terima kasih untuk setiap bantuannya. Saya atas nama mohon maaf segala kesalahan papa. Terima kasih untuk om dan tante," begitu bunyi pesan berantai tersebut.
Kabar Eduard masuk rumah sakit Medistra, Jakarta, sejatinya sudah tersebar sejak akhir pekan kemarin. Eduard yang tengah melatih para pelari muda dari Eduard Atletik Club mengalami serangan jantung di Kompek Gelora Bung Karno, Senayan.
Dia direncanakan akan menjalani pemasangan ring pada hari Senin (12/10), tapi tertunda karena paru-parunya mengalami pencairan sehingga dokter tidak berani melakukan tindakan pemasangan ring. Eks pelari jarak jauh itu menghembuskan napas terakhirnya di malam harinya.
Pelatih nasional PASI, Eni Nuraini, mengaku amat kehilangan sosok Eduard.
"Dia memang ada punya riwayat jantung. Jadi kemarin kena serangan dan harus pasang ring. Mungkin menunggu operasi tahu-tahu sudah meninggal," kata Eni kepada detikSport, Selasa (13/10).
"Cukup kehilangan, bagaimanapun dia adalah sosok mantan atlet yang inspiratif. Saya cukup kenal karena sebagai pelatih, kami juga pernah pergi bersama ketika akan bertanding di multievent dan ajang lainnya," dia menjelaskan.
"Semasa menjadi atlet ia sosok yang bersemangat banget. Dia atlet bagus dan masih memegang rekor maraton," kenangnya.
"Selamat jalan Eduard bersama cahaya abadi," ucap pelatih Lalu Muhammad Zohri ini.
Eduard merupakan pelari asal Nusa Tenggara Timur. Dia mencatat hat-trick medali emas di nomor 10.000 meter putra SEA Games 1987, 1989, dan 1991. Dia juga meraih medali emas di tahun SEA Games yang sama.
Sejauh ini, dia masih memegang rekor nasional maraton putra dengan catatan waktu 2 jam 19,18 detik. Torehan prestasi itu ia ciptakan saat Pekan Olahraga Nasional pada 12 September 1993.(dts)