Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tim Kuasa Hukum pasangan calon Akhyar Nasution - Salman Alfarisi (AMAN) melaporkan Wakil Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajekshah, atau yang akrab disapa Ijeck ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Medan.
Adapun pelaporan itu berkaitan dengan dugaan dukungan orang nomor 2 di Sumut itu kepada pasangan calon nomor urut 2, Bobby Nasution-Aulia Rachman dalam peresmian Pesantren Tahfidz Alquran, Yayasan Amal Tahfidz di Jalan Petunia Raya, Kelurahan Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan Medan, Jumat (16/10/2020). Saat itu, Calon Wali Kota Bobby Nasution hadir.
Itu adalah laporan kedua Tim Kuasa Hukum AMAN atas Ijeck, setelah dugaan yang sama saat acara PMI Medan beberapa waktu yang lalu, yang belakangan diputus Bawaslu bahwa tidak ada kesalahan Ijeck.
Dan Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, menanggapi pelaporan itu. "Saya dengan Wagub, itu adalah pejabat politik, ya," sebut Gubernur Edy menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Rabu (21/10/2020).
Oleh kalau dirinya mau kampanye, sebut Edy Rahmayadi, adalah sah-sah saja. "Yang tak boleh itu adalah ASN (Aparatur Sipil Negara," kata dia.
Namun karena dirinya Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menegaskan bahwa dirinya tidak akan terlibat dalam aksi dukung mendukung calon.
"Saya akan bertindak adil, tidak ke kanan tidak ke kiri. Itu sikap saya. Anda bisa buktikan, saya tak ke sana tak ke sini supaya ini kondusif," kata Edy.
Ia menghindari mendukung salah satu calon agar situasi politik Pilkada kondusif. "Nanti saya pilih A, yang ini marah, saya pilih B yang ini marah, udah!. Nanti saja saya dalam bilik itu mau milih siapa," tegas Edy.
Kembali ke laporan Tim Kuasa Hukum AMAN itu, Gubernur Edy mengatakan adalah tergantung Ijeck sendiri. "Tergantung Pak Wagub, saya belum dengar ini (Ijeck dilaporkan)," kata Edy.
Soal foto bersama Ijeck dengan Calon Wali Kota Bobby Nasution sebagaimana keterangan Koordinator Divisi Hukum Tim AMAN, Muhammad Hatta yang tidak didapati Ijeck membuat tanda dua jari, menurut Edy Rahmayadi sah-sah saja.
"Iya sah-sah saja kan. Saya kemarin datang di Belawan, ada yang nempel saya, fotopun tak tahu-tahu saya, ya. Nggak usahlah diperbesar itu, berbaik-baik aja kita semua, oke!," pungkas Edy.