Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pyongyang. Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, memerintahkan agar sistem anti-virus Corona (COVID-19) di negaranya diperketat dalam menghadapi pandemi global. Hal ini disampaikan saat pandemi Corona yang merajalela di berbagai negara turut memberikan tekanan tambahan terhadap perekonomian Korut.
Seperti dilansir Reuters, Senin (16/11/2020), perintah itu disampaikan Kim Jong-Un saat memimpin rapat politburo Partai Buruh Korea yang berkuasa di Korut. Rapat yang digelar pada Senin (16/11) waktu setempat ini menjadi kemunculan pertama Kim Jong-Un di depan publik dalam 25 hari terakhir.
Rapat tersebut digelar di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik yang diselimuti pandemi global yang memberikan tekanan tambahan terhadap perekonomian Korut, yang sudah terpukul oleh sanksi-sanksi internasional yang dimaksudkan menghentikan program nuklirnya.
Laporan kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), menyebut Kim Jong-Un menekankan perlunya menjaga kewaspadaan tinggi dan mengintensifkan upaya-upaya anti-epidemi.
Dilaporkan juga oleh KCNA bahwa rapat itu membahas 'kejahatan serius' yang tidak disebutkan lebih lanjut, yang dilakukan oleh sejumlah pejabat partai di Universitas Kedokteran Pyongyang.
Menurut KCNA, sejumlah pejabat lainnya pada Komisi Pusat dan lembaga pemerintahan lainnya 'melindungi, menutupi dan mendorong kejahatan' dengan gagal memperketat pengawasan terhadap universitas tersebut. Tidak disebutkan lebih lanjut oleh KCNA soal apakah tindak kejahatan itu berkait dengan virus Corona.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa Korut telah melakukan tes Corona terhadap lebih dari 12 ribu orang dan melaporkan nol kasus di wilayahnya, paling tidak hingga awal November.
Sementara itu, masih menurut WHO, total 6.173 orang -- delapan orang di antaranya warga asing -- terdeteksi sebagai kasus suspek Corona dan 174 orang dikarantina hingga akhir Oktober lalu.
Secara global, lebih dari 54 juta orang terinfeksi virus Corona di berbagai negara, dengan sedikitnya 1.312.334 orang di antaranya meninggal dunia.(dtc)