Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali mengklaim dirinya memenangkan pilpres AS 2020. Klaim ini disampaikan Trump via akun Twitter-nya, setelah hasil proyeksi media-media terkemuka AS semakin mengukuhkan Joe Biden sebagai pemenang pilpres AS dengan raihan 306 electoral votes.
"SAYA MENANG PEMILIHAN!" cuit Trump dalam postingan terbarunya via akun @realDonaldTrump, seperti dikutip detikcom pada Senin (16/11/2020).
Pihak Twitter memberikan label peringatan pada cuitan terbaru Trump itu dengan menyatakan bahwa: "Sumber-sumber resmi menetapkan hasil pemilihan ini secara berbeda."
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (16/11/2020):
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengkritik pemberitaan media asing terkait posisi Prancis terhadap ekstremisme Islam usai serentetan serangan di negara tersebut. Macron bahkan sampai menghubungi koresponden New York Times (NYT) yang melontarkan kritikannya.
Seperti dilansir AFP, Senin (16/11/2020), Macron menghubungi koresponden NYT, Ben Smtih, untuk menyampaikan kritikan terhadap ulasan media terkemuka Amerika Serikat (AS) itu soal posisi Prancis terhadap ekstremisme, yang dianggap oleh Macron mengarah pada 'melegimitasi' tindak kekerasan.
"Ketika Prancis diserang lima tahun lalu, setiap negara di dunia mendukung kami," tutur Macron kepada Smith yang kemudian dipublikasikan dalam tulisan kolom NYT edisi Minggu (15/11) waktu setempat.
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump secara singkat sempat mengakui kekalahannya atas Presiden terpilih AS, Joe Biden, dalam pilpres AS 2020. Namun beberapa saat kemudian, Trump menegaskan dirinya tidak mengaku kalah atas apapun.
Seperti dilansir Reuters, Senin (16/11/2020), Trump memberikan serentetan pernyataan yang bertentangan via akun Twitter-nya pada Minggu (15/11) waktu setempat.
"Dia menang karena pemilu dicurangi," tulis Trump dalam cuitannya pada Minggu (15/11) pagi waktu setempat, tanpa menyebut langsung nama Biden.
"TIDAK ADA PENGAWAS ATAU PEMANTAU PEMILU yang diizinkan, suara ditabulasi oleh perusahaan yang secara privat dimiliki oleh Kiri Radikal, Dominion, dengan reputasi buruk & perlengkapan buruk yang bahkan tidak memenuhi syarat untuk Texas (yang saya menangkan banyak!), Media Palsu dan Bungkam, & banyak lagi!" imbuh Trump dalam cuitannya.
Unjuk rasa memprotes kekalahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, di Washington DC berujung penangkapan nyaris dua lusin orang. Dalam aksi ini, para pendukung Trump sempat terlibat bentrok dengan masa anti-Trump.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (16/11/2020), beberapa orang yang ditangkap terlibat aksi penyerangan yang membuat satu orang lainnya tak sadarkan dirinya di jalanan. Satu orang lainnya kedapatan sengaja menyalakan kembang api komersial dan mengarahkannya ke orang lain.
Penangkapan ini dilakukan saat dan setelah demonstran pro-Trump dan anti-Trump bentrok di kawasan Northwest Washington pada Sabtu (14/11) waktu setempat.
Ribuan orang ikut aksi mendukung Trump yang digelar siang hari di Washington DC. Mereka melakukan long-march dari Freedom Plaza menuju Gedung Mahkamah Agung, yang terletak di seberang Gedung Capitol.
Amerika Serikat terus mencatat lonjakan kasus infeksi virus Corona. Bahkan kini jumlah totalnya telah melampaui 11 juta kasus pada Minggu (15/11) waktu setempat.
Menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (16/11/2020), sekitar satu juta kasus baru Corona tercatat dalam waktu kurang dari seminggu.
Kenaikan ini terjadi ketika kota-kota dan negara-negara bagian di seluruh Amerika Serikat menerapkan pembatasan baru untuk mencoba menghentikan penyebaran virus, dengan perintah tinggal di rumah akan diberlakukan di Chicago mulai hari Senin (16/11) ini.
Amerika Serikat telah melewati ambang batas 10 juta kasus Corona pada hari Senin, 9 November lalu.
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali mengklaim dirinya memenangkan pilpres AS 2020. Klaim ini disampaikan Trump via akun Twitter-nya, setelah hasil proyeksi media-media terkemuka AS semakin mengukuhkan Joe Biden sebagai pemenang pilpres AS dengan raihan 306 electoral votes.
"SAYA MENANG PEMILIHAN!" cuit Trump dalam postingan terbarunya via akun @realDonaldTrump, seperti dikutip detikcom pada Senin (16/11/2020).
Pihak Twitter memberikan label peringatan pada cuitan terbaru Trump itu dengan menyatakan bahwa: "Sumber-sumber resmi menetapkan hasil pemilihan ini secara berbeda."
Jika diklik, tautan label peringatan itu akan mengarah pada penjelasan yang berbunyi: "Joe Biden adalah pemenang yang diproyeksikan dalam pemilihan presiden 2020." dtc