Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Samosir terus bekerja menyelesaikan laporan politik uang yang dilayangkan tim paslon calon Rapidin Simbolon-Juang Sinaga (Rap Berjuang) melalui DPP PDI Perjuangan, sehingga akhirnya laporan tersebut telah memenuhi unsur formil dan materil.
"Benar, laporan yg sudah disampaikan telah diperbaiki dan sudah lengkap. Saat ini sedang dalam pemeriksaan dan pengkajian di Gakkumdu Samosir yang melibatkan kepolisian dan kejaksaan. Direncanakan, Minggu, 20 Desember mendatang akan diketahui apakah ini akan masuk ke ranah pidana pemilu," ujar Komisioner Bawaslu Samosir, Rianto Nainggolan saat ditemui di kantor Bawaslu Samosir, Jumat (18/12/2020), di Pangururan.
Rianto mengaku, pihak Bawaslu sudah melakukan klarifikasi kepada pelapor dan saksi yang diajukan dan yang diajukan oleh pelapor sebanyak dua orang dari kubu paslon nomor urut tiga dengan memeriksa bukti dan saksi. Selanjutnya, Bawaslu Samosir direncanakan akan memeriksa pihak terlapor yakni dari pihak pasangan nomor urut dua. "Besok akan kami klarifikasi lagi dari pihak terlapor, " tegas Rianto.
Calon Bupati Samosir, Rapidin Simbolon, mengatakan, pelaksanaan Pilkada di Samosir diduga diwarnai dengan praktik politik uang. Politikus PDIP ini pun tak terima dan partainya kini sedang menyiapkan tim hukum untuk membongkar praktik money politic tersebut.
"Sebagai calon bupati saya tidak menerima keadaan seperti ini. Dugaan politik uang yang sangat terstruktur, sistematis dan massif yang sangat beredar di masyarakat," kata Wakil Ketua DPD PDIP Sumut ini, Jumat, 11 Desember 2020.
Rapidin yang masih menjabat sebagai Bupati Samosir menegaskan, DPP Partai PDI Perjuangan telah menyiapkan tim advokasi ke Kabupaten Samosir untuk melakukan investigasi terhadap berbagai pelanggaran dengan mengumpulkan berbagai data yang konkrit dan sudah dihimpun dari 9 kecamatan.
"Yang pasti partai pengusung kami sedang menyiapkan tim untuk melakukan investigasi dan kami akan terus menunggu hasil pengumuman akhir dari KPU, " terangnya.