Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
PENCANANGAN wilayah perkebunan bebas narkoba kiranya dapat menimbulkan kesadaran bagi seluruh masyarakat. Dengan tema “Hidup 100 Persen Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia Tanpa Penyalahgunaan Narkotika” kegiatan akan memberikan pemahaman bahwa narkotika adalah musuh yang nyata bagi seluruh mayarakat. Harus segera dihindari dan segera mungkin diputuskan mata rantai peredarannya.
Pencanangan wilayah perkebunan bersih narkotika merupakan salah satu agenda penting dalam rangka mendukung masyarakat bersih narkotika. Secara signifikan masyarakat yang bersih dari kehidupan narkotika akan memberi efek positif kepada lingkungan. Hal ini dapat dipahami bahwa jika tatanan masyarakatnya berjalan dengan baik tanpa adanya gangguan sosial yang bermula dari penyalahgunaan narkotika, maka seluruh sendi kehidupan akan menjadi baik.
Namun sebaliknya, jika ada salah warga di sekitar perkebunan yang terdampak negatif oleh narkotika, secara perlahan namun pasti, hal itu akan berpengaruh terhadap kinerja perkebunan. Hal itu dikarenakan salah seorang warga tersebut akan memberikan pengaruh yang negatif. Bisa jadi, warga terdampak itu akan “menularkan” kebiasaan dan gaya hidup ber-narkotika kepada sekitar masyarakat di perkebunan. Atau bahkan bisa jadi sampai mengena pada salah satu karyawan perkebunan. Kalau salah satu karyawan yang terkena pengaruh ataupun menjadi kecanduan terhadap narkotika, hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja seluruh karyawan.
Hal itu mulanya memang hanya satu orang saja. Tetapi diyakini dengan pasti, yang satu orang itu akan memberikan pengaruh kebiasaan jeleknya kepada karyawan yang lainnya. Hal itulah yang secara tersembunyi akan terus berkembang. Sehingga sampai pada suatu titik bahwa ternyata banyak karyawan yang sudah terpengaruh dan kecanduan terhadap narkotika. Kalau sudah sampai pada titik ini, maka akan sangat sulit untuk menjalankan perusahaan/perkebunan dengan baik. Maka diperlukan upaya yang sedini mungkin untuk mengetahui perkembangan yang terjadi.
Persoalan penyebarluasan narkotika akan sangat mudah mempengaruhi setiap orang. Orang yang sehat, mapan, sejahtera, berpendidikan, berpikiran luas, dan gaya hidupnya positif saja, bisa terpengaruh bujuk-rayu narkotika. Apalagi bagi mereka yang mempunyai masalah yang berat, tidak berpendidikan, mudah terombang-ambing pikirannya. Yang jelas, dengan kondisi masyarakat yang bagaimanapun akan bisa dengan mudah dirasuki narkotika. Dengan kata lain, narkotika itu tidak mengenal batas sosial, tidak mengenal batas ekonomi, serta semuanya bisa dirasuki oleh narkotika.
BACA JUGA: Duka Sriwijaya Air SJ-182
Benarkah keberadaan narkotika hanya sesuatu yang marak dan beredar sebagaimana penayangan di televisi? Tidak juga. Secara nyata bahwa narkotika juga telah ada di sekitar kita ini; telah ada di tengah-tengah kita. Hal itu dikarenakan wilayah kita ini berbatasan langsung dengan luar negeri. Sehingga dengan mudah hal tersebut menyusup melalui jalur laut. Bisa dilakukan para oknum dengan menggunakan dan memanfaatkan jalur laut serta para nelayan. Atau setidaknya para penyeludup narkotika tersebut bisa saja menyamar menjadi seorang nelayan untuk bisa menyeledupkan narkotika dari luar negeri. Hal itu sudah terjadi beberapa kali. Bahkan ditemukan dalam jumlah yang sangat besar dan berulang-ulang.
Masyarakat yang tersentuh narkoba bisa pada karyawan perkebunan, ataupun masyarakat sekitar wilayah perkebunan. Jika hal itu bisa terkena pengaruh narkotika, maka secara perlahan seluruhnya akan menjadi korban narkotika. Sebab, peredaran narkotika yang tampaknya tidak terlihat sebagai sesuatu yang besar, ternyata perkembanan dan peredaran narkotika bisa membahayakan kehidupan masyarakat luas.
Pada sisi lain, manajemen perkebunan juga harus merasa peduli terhadap ancaman perkembangan dan peredaran narkotika di sekitar lingkungan perkebunan. Jika tidak diperhatikan oleh pihak manajemen perkebunan, maka sangat dikhawatirkan adalah seluruh warga di sekitar perkebunan terpengaruh narkotika. Jika hal itu terjadi, maka ancaman yang pertama muncul adalah gangguan terhadap keberhasilan kinerja perusahaan/perkebunan. Bukan tidak mungkin hal itu akan mempengaruhi berjalannya seluruh unit usaha yang dilakukan pihak perkebunan. Bisa jadi warga masyarakat yang terkena narkotika itu akan menggerogoti keberadaan perusahaan. Mereka akan mengganggu berjalannya produksi perusahaan/perkebunan. Jika tidak diatasi dengan segera, maka diyakini dengan pasti bahwa perusahaan akan mengalami pailit yang besar karena pengaruh warga masyarakat yang terdampak narkotika.
Oleh karena itu, pengaruh narkotika sekecil apapun harus diminimalisasi tatkala sudah diketahui. Diperlukan kewaspadaan yang besar terhadap narkotika. Sebab, bagi para bandar narkotika, bisnis narkotika adalah sesuatu yang sangat menjanjikan. Bisnis yang sangat memberikan keuntungan yang luar biasa besarnya. Dengan motif bisnis ini, maka para bandar akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengedarkan narkotika dengan berbagai strategi dan cara agar bisa diterima para masyarakat yang rawan narkotika. Hal itu akan terus dilakukan oleh para bandar, dengan tujuan agar bisnisnya berjalan dengan lancar. Inilah bahaya yang sangat besar. Yang perlu menjadi kewaspadaan bersama.
Sejalan dengan itu pula, bahwa kepedulian perusahaan/perkebunan harus juga memperhatikan dampak narkotika. Warga masyarakat di sekitar perkebunan yang terabaikan, akan menjadi pengganggu perusahaan. Dalam konteks ini, maka dana CSR (corporate social responsibility) perlu dilakukan dengan tepat sasaran. Pengunaannya bisa dilakukan dengan memberikan efek peningkatan keterampilan sehingga warga masyarakat bisa mempunyai keahliannya sendiri. Keahlian yang dimiliki itu bisa dipergunakan setiap masyarakat untuk menolong dirinya sendiri. Dengan adanya keahlian setiap masyarakat, maka mereka akan bisa hidup dengan nyaman dan sejahtera dari hasil keterampilan dan keahliannya. Hal inilah yang paling utama dalam pemberian CSR, yang juga menolong perusahaan.
Padda akhirnya, siapapun kita, apakah manajemen perusahaan, karyawan perkebunan, warga biasa, ataupun siapapun kita yang pasti kewaspdaan terhadap narkotika harus menjadi perhatian besar untuk segera dijauhkan. Janganlah berpandangan bahwa orang-orang yang terkena narkotika adalah orang lain. Biarkan saja. Kalau muncul anggapan bahwa hal itu tidak akan berpengaruh terhadap diri kita, sungguh tidak benar anggapan seperti itu. Anggapan itu adalah anggapan yang sangat keliru. Sebab, pengaruh narkotika bisa menyerang setiap diri warga masyarakat, dan akan menyerang siapa saja. Semuanya bisa terkena imbas narkotika.
Katakan "Tidak", pada narkoba!
====
Penulis adalah Sekretaris pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Pemkab Serdang Bedagai, Sumatra Utara ([email protected]).
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat/profesi/kegiatan (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Gunakan kalimat-kalimat yang singkat (3-5 kalimat setiap paragraf). Judul artikel dibuat menjadi subjek email. Tulisan TIDAK DIKIRIM DALAM BENTUK LAMPIRAN EMAIL, namun langsung dimuat di BADAN EMAIL. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]