Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pyrenees. Sebuah museum di Prancis punya koleksi cangkang keong purba. Sudah berumur 17.000 tahun, cangkang purba ini sempat terlupakan.
Dilansir dari Bangkok Post, Minggu (14/2/2021) cangkang keong purba ini ditemukan pada tahun 1931 di sebuah penggalian arkeologi di Pyrenees dekat mulut Gua Marsoulas. Dinding gua ini penuh dengan lukisan orang Magdalenian yang tinggal di sana pada zaman es terakhir.
Sedikit cerita, orang-orang Magdalenia adalah pemburu prasejarah yang tersebar di seluruh Eropa, dari Spanyol utara hingga Jerman. Mereka menghilang 12.000 tahun lalu saat glasial menghangat.
Orang-orang Magdalenia meninggalkan banyak peralatan dan senjata baru di dalam gua. Termasuk keong purba.
Para peneliti mengira mungkin alat ini berperan dalam ritual atau upacara. Orang Magdalenian mungkin menggunakan cangkang ini sebagai perangkat panggilan.
Keong purba tersebut diperkirakan memiliki suara yang sama dengan desibel kereta bawah tanah yang mendekat.
"Intensitas yang dihasilkan luar biasa. Bisa dibayangkan apa yang terjadi di pintu masuk gua tau dalam gua dengan suara yang sangat kuat ini," kata Philipe Walter, direktur laboratorium arkeologi molekuler dan struktural di Universitas Sorbone.
Para ilmuwan percaya keong purba dari spesies siput laut besar ini masih ada di Atlantik. Awal mula ditemukan, keong purba ini dibawa ke National History di Toulouse dan terlupakan.
Salah satu petunjuk tentang pentingnya cangkang adalah tanda bintik yang dimilikinya. Tanda bintik-bintik merah dicat dengan ukuran dan bentuk sidik jari manusia. Tanda ini mirip dengan lukisan yang ditinggalkan di gua.
Ketika ditemukan cangkang ini berasumsi kemungkinan ujungnya patah karena ketidaksengajaan. Namun ternyata cangkang tersebut dibuat demikian agar menghasilkan suara yang unik.
Nantinya ilmuwan akan membuat cetakan 3D dari artefak rapuh ini. Meski tahu bahwa keong purba ini adalah alat musik, para peneliti tidak bisa memastikan jenis musiknya.
"Kami tidak dapat menyusun kembali suara dari zaman prasejarah," ujarnya.(dtt)