Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Insiden pengusiran wartawan yang hendak meliput kegiatan pelepasan ekspor plywood di Pelabuhan Cabang Sibolga, pada Sabtu (13/2/2021), kemarin mendapat perhatian serius dari Ikatan Wartawan Online (IWO). Plt Ketua DPC IWO Sibolga-Tapteng, Rommy Pasaribu menegaskan, pihaknya sangat menyesalkan insiden tersebut, karena aksi penghadangan dan pengusiran yang dilakukan petugas sekuriti PT Pelindo dan Bea Cukai Sibolga itu sangat keterlaluan.
“Kita sudah mendengar keterangan saudara Dody, wartawan okemedan.com. Beliau diusir petugas sekuriti saat mau meliput acara pelepasan ekspor perdana plywood yang dihadiri Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah,” kata Rommy kepada wartawan, Selasa (16/2/2021).
Menurut dia, aksi pelarangan wartawan meliput kegiatan telah melanggar aturan, yakni Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik dan juga UU 40/1999 tentang Pers.
Kegiatan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah (Ijeck) melepas ekspor perdana plywood di dermaga Pelabuhan Cabang Sibolga, bukan kegiatan yang hanya dikonsumsi PT Pelindo dan Bea Cukai, melainkan informasi yang harus disebarluaskan ke masyarakat.
Pada Pasal 4, Ayat (3) UU 40/1999 tentang Pers, untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.
Rommy meminta PT Pelindo Cabang Sibolga dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Sibolga agar menjelaskan alasan pengusiran yang dilakukan terhadap jurnalis.
“Kita juga berharap, kejadian seperti ini tidak terulang. Karena jurnalis itu bekerja untuk mencari dan menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui medianya masing-masing,” kata dia.
Sebelumnya, Dody mengaku dilarang masuk oleh petugas sekuriti PT Pelindo. Alasannya, harus ada izin dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Sibolga.
“Abang dari mana? Harus ada izin dulu dari bea cukai baru boleh masuk, kalau belum ada. Silakan abang keluar,” ujar petugas sekuriti itu.
Sementara itu, petugas bea cukai yang ditemui berdalih, kalau mereka telah membuat list wartawan yang diperbolehkan meliput kegiatan itu.
“Abang dari mana? Soalnya yang masuk ke sini harus ada list-nya. Kami sudah buat list bagi wartawan yang mau liputan,” kata petugas bea cukai itu.
Menurut Dody, kegiatan pelepasan ekspor perdana plywood tersebut merupakan momen yang sangat penting, karena Sibolga dan Tapteng ternyata sudah bisa mengekspor plywood.