Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kabul. Serangan tiga bom kembali mengguncang Kabul, ibukota Afghanistan, Sabtu pagi (20/2). Pihak berwenang menyebut akibat insiden itu, sedikitnya lima orang tewas dan dua lainnya terluka.
Seperti dilansir AFP, Minggu (21/2/2021), serangan teror bom ini kembali terjadi di tengah serangan beruntun belakangan ini. Pemboman dengan menempelkan bom pada kendaraan telah lama menjadi taktik yang dilakukan para militan di Afghanistan, terutama saat pagi hari.
Juru bicara polisi Ferdaws Faramarz mengatakan bahwa tiga ledakan "bom lengket" telah terjadi di lokasi berbeda antara pukul 08:00-10:00 pagi waktu setempat.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, meskipun para pejabat Afghanistan dan AS menyalahkan Taliban atas insiden serupa sebelumnya, dan kemudian dibantah.
Faramarz mengatakan ledakan pertama telah melukai dua warga sipil, sedangkan ledakan kedua menewaskan dua tentara, serta seorang wanita. Bom ketiga menewaskan dua petugas polisi.
Sumber keamanan menyebut dua tentara yang tewas bekerja untuk Kementerian Pertahanan Afghanistan, meski pihak terkait belum mengkonfirmasi.
Pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan yang dimulai pada bulan September lalu menemui jalan buntu.
Meningkatnya kekerasan telah membuat pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden meluncurkan peninjauan kembali kesepakatan yang ditandatangani antara Washington dan Taliban tahun lalu, di mana AS akan menarik semua pasukannya dari Afghanistan dalam beberapa bulan ke depan.
Biden sedang meninjau apakah akan tetap menarik 2.500 tentara AS dalam tenggat waktu 1 Mei seperti yang awal disepakati, atau mengambil risiko terjadinya serangan berdarah dari pemberontak jika tetap tinggal.
Kepala Komando Pusat Angkatan Darat AS, Jenderal Kenneth McKenzie, pada hari Kamis (18/2) mengindikasikan bahwa kondisi belum terpenuhi untuk penarikan tentara.
"Sementara Taliban telah berjanji untuk mengurangi kekerasan berdasarkan kesepakatan mereka dengan AS, mereka belum melakukannya," kata McKenzie.
"Tentu saja ISIS telah melancarkan beberapa serangan. Ini tidak berarti apa-apa terhadap apa yang dilakukan Taliban," kata McKenzie, mengecam kekerasan terhadap pasukan Afghanistan, dan pembunuhan yang ditargetkan di beberapa daerah perkotaan.
"Ini jelas Taliban," katanya. "Tidak mungkin ada orang lain. Itu sangat jelas."
Taliban menyangkal berada di balik meningkatnya kekerasan, dengan mengatakan kelompok militan lainnya yang bertanggung jawab atas berbagai serangan.(dtc)