Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-California. Seorang pria berusia 30 tahun dari California Utara di Amerika Serikat (AS) tewas beberapa hari setelah polisi menempatkan lututnya di leher pria itu selama nyaris 5 menit. Hal itu dilakukan polisi untuk menenangkan pria tersebut saat gangguan kesehatan mentalnya kambuh.
Seperti dilansir CNN, Kamis (25/2/2021), keluarga pria bernama Angelo Quinto (30) ini mengajukan gugatan pada 18 Februari lalu, atas klaim kematian tidak wajar. Disebutkan pengacara keluarga Quinto, John L Burris, bahwa Quinto 'menderita gangguan kecemasan, depresi dan paranoia selama berbulan-bulan'.
Dalam insiden yang terjadi pada 23 Desember tahun lalu, Quinto sedang mengalami episode atau kambuh gangguan mentalnya di kediamannya. Karena khawatir Quinto akan melukai ibundanya, saudara perempuannya yang bernama Isabella Collins pun menghubungi polisi.
Sebelum polisi datang, menurut Burris, sang ibunda sedang memeluk Quinto di dadanya dengan tangan melingkar di punggungnya selama beberapa menit. "Dia sudah mulai tenang," ujar Burris dalam pernyataannya.
Disebutkan Burris bahwa dua polisi yang tiba di kediaman keluarga ini di Antioch, California, tidak berusaha memahami situasi yang terjadi dan langsung menarik Quinto menjauh dari pelukan ibundanya. Dalam upaya mengamankan Quinto, polisi menempatkan lutut di leher pria itu selama nyaris 5 menit.
Quinto kemudian hilang kesadaran dan dilarikan ke rumah sakit setempat. Sekitar tiga hari kemudian, Quinto dinyatakan meninggal dunia.
Ibunda Quinto, Maria Quinto-Collins, merekam momen saat putranya diperlakukan secara kasar oleh polisi via telepon genggamnya. Video itu menunjukkan momen saat Quinto tidak lagi bergerak dan telungkup di lantai. Burris menyebut bahwa saat polisi membalikkan tubuh Quinto, wajahnya berlumuran darah. Quinto kemudian dipindahkan ke tandu dan paramedis melakukan kompresi pada dadanya, sebelum dia dibawa ke rumah sakit.
Burris menyatakan tidak jelas dari video sang ibunda soal apakah polisi memakai kamera tubuh (body camera). "Sejauh yang kita ketahui, mereka tidak memakainya," kata Burris.
Nyaris dua bulan usai kematian Quinto, polisi belum juga merilis pernyataan terkait insiden itu. Kepolisian Antioch dan Divisi Koroner Sheriff Contra Costa County belum memberikan tanggapannya.
"Polisi Antioch ini sudah memborgol Angelo tapi tidak menghentikan serangan mereka terhadap pemuda itu dan entah kenapa menggunakan teknik 'George Floyd' dengan menempatkan lutut di punggung dan samping lehernya, mengabaikan permintaan Quinto yang mengatakan 'tolong jangan bunuh saya'," ucap Burris, merujuk pada tragedi tewasnya pria kulit hitam di Minneapolis yang dicekik dengan leher oleh polisi yang menangkapnya.
Divisi Koroner Sheriff Contra Costa County dalam pernyataan kepada CNN menyatakan penyebab kematian Quinto belum ditetapkan. Penyelidikan kematiannya masih dilakukan oleh kantor Jaksa Distrik Contra Costa County.(dtc)