Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
BERKAH secara bahasa berarti ats-tsubut (tetap) dan al-Luzuum (terus melekat), juga dapat berarti an-namaa (berkembang) dan az-ziyadah (bertambah) serta saadah (kebahagiaan). Berkah berikut kata turunannya- disebutkan dalam Alquran sebanyak 34 kali dalam 32 ayat. Dr Nashir bin Abdurrahman bin Muhammad al-Judai mengemukakan makna barakah dalam dua poin, yakni tetap dan langgengnya Kebaikan serta banyak dan bertambahnya kebaikan.
M Quraish Shihab (2018) menjelaskan adanya berkah pada sesuatu berarti adanya kebajikan yang menyertai itu. Berkah pada waktu berarti akan banyak kebaikan yang terlaksana pada waktu itu. Keberkahan berbeda-beda sesuai dengan fungsi sesuatu yang diberkahi itu.
Kota yang berkah secara sederhana kota yang berfungsi dengan baik dan terisi dengan banyak kebaikan dan terus membaik. Ir Ikaputra MEng PhD, pakar perencanaan kota dan lingkungan (2013) menjelaskan paling tidak ada 4 tolok ukur kota yang baik, yakni tata guna ruang kota berfungsi dengan baik memiliki sirkulasi (transportasi) yang baik, tata ruang kota dikembangkan berdasar penataan banguna dan tata utilitas lain (di luar sirkulasi/transportasi) seperti drainase dan sanitasi yang bekerja dengan optimal.
Sementara itu, Ikatan Ahli Perencana (IAP) menggunakan terminologi kota layak huni untuk menggambarkan sebuah lingkungan dan suasana kota yang nyaman sebagai tempat tinggal dan sebagai tempat untuk beraktivitas. Sebuah kota layak huni dapat dikatakan sebagai kota ideal berdasarkan indikator-indikator tertentu.
Indikator tersebut antara lain ketersediaan kebutuhan dasar (perumahan yang layak, air bersih, jaringan listrik, sanitasi, ketercukupan pangan, dan lainnya), Ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial, Ketersediaan ruang publik, keamanan dan keselamatan, Kualitas lingkungan Dukungan fungsi ekonomi, sosial, dan budaya kota serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Sementara Ma'aruf Institute (2017) menuturkan standar 'kota Islami' adalah aman, sejahtera dan bahagia. Kota aman diukur dengan indikator kebebasan beragama, dan berkeyakinan, perlindungan hukum, kepemimpinan, pemenuhan hak politik perempuan, hak anak dan hak difabel.
Selanjutnya indikator sejahtera diukur dari pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kesehatan. Sementara bahagia diukur dari indikator berbagi dan kesetiakawanan serta harmoni dengan alam.
Dari sisi teologi, ada beberapa hal yang harus dilakukan demi meraih keberkahan, antara lain. Pertama, iman dan taqwa. Imtaq adalah kunci keberkahan. Allah subhanahu wa taala berfirman dalam surah al-Araaf ayat 96: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi".
Taqwa dapat diartikan sebagai menjaga hubungan dengan Allah. Kota yang berkah ialah yang penduduknya menjaga hubungan baik dengan Allah. Sehebat apapun prestasi dan pembangunan sebuah negeri akan binasa jika tiada imtaq seperti Kaum 'Ad dan Tsamud.
Kedua, dekat dengan Alquran. Allah berfirman tentang keutamaan Lailatul Qadar: "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Alquran) pada suatu malam yang diberkahi". Sebagian ulama tafsir menjelaskan bahwa Lailatul Qadar disifati dengan keberkahan karena pada malam itu, Dia menurunkan Alquran. Allah menyifati Alquran sebagai sesuatu yang diberkahi sebagaimana tercantum dalam banyak ayat Alquran.
Kota yang menuju keberkahan mesti kedekatan warganya dengan Alquran. Program Maghrib Mengaji atau Rumah-rumah Quran harus benar-benar hidup, maupun peraturan-peraturan daerah yang memuat nilai-nilai Alquran juga mesti tegak.
Ketiga, memuliakan masjid. Masjid atau rumah Allah merupakan sesuatu yang diberkahi oleh Allah. Mekkah menjadi negeri penuh keberkahan sebab di sana mula-mula dibangun masjid (QS Ali Imran 96). Menurut Imam Al-Ghazali, wilayah paling berkah ialah yang paling dekat dengan kabah. Sebab kabah pusat gravitasi spiritual.
Keempat, dakwah. Allah berfirman: "Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya". Ahli tafsir menjelaskan mengapa di sekeliling al-Aqsha diberi keberkahan, karena di sana tempat diutus dan menetapnya para nabi dan orang sholih serta tempat turunnya malaikat. Keberkahan itu hadir saat risalah dan dakwah Islamiyah, hidup di dalamnya.
Oleh karena itu, rumah Ibadah maupun sarana dakwah dan peningkatan spiritual seperti Islamic Center harus tersedia bagi warga. Rumah ibadah harus dimuliakan, sehingga tidak ada lagi penggusuran tempat-tempat beribadah warga pada Tuhannya.
Kelima, menghidupkan suasana kebersamaan. Kolaborasi. Rasulullah saw. bersabda: "Berkumpullah kalian atas makanan kalian (ketika makan) dan sebutlah nama Allah atasnya, maka kalian akan diberkahi". (HR Abu Dawud). Makan bersama atau dengan kata lain berjamaah adalah keberkahan. Kebersamaan adalah kunci suksesnya mengelola kota.
Ridwan Kamil (2014) mengatakan, sehebat-hebatny pemerintah hanya membawa seperempat perubahan. 1/4 lagi ada di bisnis, 1/4 lagi civil society movement, seperti ormas dan komunitas. 1/4 lagi ada di media. Kata kuncinya agar sebuah Kota maju adalah kolaborasi semua elemen
Kota yang berkah adalah kota yang baik, layak huni dan terisi dengan kebaikan di dalamnya. Dalam meraih keberkahan sebuah kota mesti dilandasi dengan nilai keimanan dan ketakwaan. Wallahua'lam.
====
Penulis Pengurus Wilayah Mathla'ul Anwar Sumatera Utara.
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat/profesi/kegiatan (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Gunakan kalimat-kalimat yang singkat (3-5 kalimat setiap paragraf). Judul artikel dibuat menjadi subjek email. Tulisan TIDAK DIKIRIM DALAM BENTUK LAMPIRAN EMAIL, namun langsung dimuat di BADAN EMAIL. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]