Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pengelola Pasar Titi Kuning, Hendi Ong, mengungkapkan awalnya pedagang sempat menolak untuk disuntik vaksin Covid-19. Hal itu terjadi karena pedagang tidak mendapat informasi yang utuh dan benar terkait program vaksinasi yang digaungkan pemerintah.
"Memang kemarin itu waktu sosialisasi kepada pedagang, awal-awalnya itu sebahagian besar menolak, mungkin karena masih kurang pemahaman, informasi yang akurat sehingga mereka merasa takut, was-was," ujarnya kepada wartawan saat mendampingi Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution meninjau proses penyuntikan vaksin di Pasar Titi Kuning, Sabtu (27/2/2021).
Namun, pihaknya secara perlahan melakukan sosialisasi kepada para pedagang dan memberikan informasi yang utuh. "Kami beritahu lagi informasi yang betul, artinya liat Pak Presiden dan Pak Gubernur dan Pak Wali sudah vaksin, artinya semua aman. Pak Ma'ruf Amin sudah 80 tahunan usianya tapi sudah divaksin, jadi tidak yang perlu ditakutkan," ungkapnya.
BACA JUGA: Bobby Nasution ke Terminal Amplas Berlakukan Vaksinasi Covid-19 kepada Sopir
Hendi Ong menambahkan, di lantai satu ada sekitar 389 kios dan stand. Sedangkan di lantai 2 dan 3 ada 330. Hanya saja belum semuanya terisi. Mengingat banyaknya pedagang, dan kuota yang terbatas, maka yang disuntik vaksin adalah pedagang yang sudah terlebih dahulu mendaftar.
"Karena kouta vaksin 200, kami sortir dari seluruh pedagang untuk divaksin, kebetulan vaksin hari ini khusus diperuntukkan ber KTP Medan, kebetulan pedagang disini tidak semua KTP Medan, ada yang Deli Serdang, bahkan ada sebagian Karo. Jadi silahkan mendaftar, hari ini kuota 200 sudah habis, bahkan ada yang terlambat. Karena kuota terbatas jadi menunggu gelombang berikutnya," bebernya.
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan, Hendi Ong mengaku pedagang yang tidak dapat disuntik vaksin tahap pertama bisa mendaftar kembali. Penyuntikan vaksin gelombang kedua akan diinformasikan berikutnya.
"Katanya Dinkes Medan, kalau lebih didaftarkan dulu, nanti gelombang berikutnya didaftarkan lagi, total sisa belum tahu berapa, tapi tidak terlalu banyak, paling hanya puluhan," tuturnya.