Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Manila. Filipina mendeteksi 6 kasus varian virus Corona Afrika Selatan yang pertama di negara tersebut. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran terkait efektivitas vaksin di negara itu.
"Meskipun tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah, pola mutasi dalam varian ini menunjukkan kemungkinan penularan yang lebih tinggi dan mungkin berdampak pada kemanjuran vaksin," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Filipina seperti dilansir Reuters, Selasa (2/3/2021)
Dari enam kasus terkait varian Afrika Selatan, tiga kasus di antaranya terdeteksi dari penularan lokal, sementara dua warga Filipina lainnya dideteksi terinfeksi Corona setelah kembali dari luar negeri. Adapun asal satu kasus lainnya masih diverifikasi.
Diketahui Filipina memulai kampanye vaksinasi COVID-19 pada hari Senin (1/3), sebagai tonggak penting bagi negara yang paling terpukul oleh pandemi di Asia ini. Penemuan varian lain virus Corona ini dapat mempersulit upaya pemulihan infeksi.
Sebelumnya, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengatakan akan mencabut pembatasan bisnis dan transportasi umum di ibu kota Manila setelah pemerintah mengamankan 20-40 juta dosis vaksin virus Corona (COVID-19).
Meski Filipina telah melakukan pembicaraan dengan sebagian besar produsen utama vaksin untuk membeli 161 juta dosis gabungan, negara itu masih harus berjuang untuk mencapai kesepakatan.
Filipina menerima pengiriman vaksin pertama dari China sebanyak 600.000 dosis vaksin Sinovac pada hari Minggu (28/2). Vaksin ini sebagian besar akan diberikan kepada para personel militer.
Bulan ini, Filipina mengharapkan pengiriman 1 juta lebih dosis vaksin Sinovac, yang menurut sebuah lembaga Brasil efektif melawan varian Corona dari Inggris dan Afrika Selatan.(dtc)