Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Ketua DPD AMPI Kota Sibolga, Miryansah Pasaribu meyakini Kota Sibolga akan lebih maju dan sejahtera di masa kepemimpinan Jamaluddin Pohan dan Pantas Maruba Lumbantobing sebagai wali kota dan wakil wali kota yang baru.
Miyan (panggilan akrabnya) mengatakan, kedua tokoh tersebut memiliki latar belakang sebagai pengusaha yang sukses. Kedua tokoh itu mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat, karena selama ini mereka adalah bagian dari warga Sibolga dan Tapteng.
Dia percaya, Wali Kota, Jamaluddin Pohan dan Wakil Wali Kota, Pantas Maruba Lumbantobing dapat merealisasikan visi dan misinya saat Pilkada lalu yaitu “Mewujudkan Masyarakat Sibolga yang Sehat, Pintar dan Makmur”. Tentu saja, Pemkot Sibolga menyiapkan rancangan dan program yang tepat.
Miyan berharap, kedua pemimpin ini tetap kompak menjalankan roda pemerintahan yang good governance dan clean govermance selama masa jabatannya.
Jamal-Pantas juga diharapkan segera membuat fundamental ekonomi yang lebih kuat melalui program jangka menengah dan jangka panjang, sehingga rakyat Sibolga hidup makmur dan sejahtera.
“Hal penting yang juga perlu mendapat perhatian adalah, bagaimana Sibolga bisa keluar dari status kota kecil terpadat di Sumatra Utara. Selain itu, jalanan di kota ini setiap harinya selalu padat dan macet,” kata Miyan kepada medanbisnisdaily.com, Senin (8/3/2021).
Hal itu salah satunya ditengarai parkir kendaraan sembarangan di jalan, karena umumnya pedagang atau pemilik toko tidak memiliki lokasi parkir.
Sebagai Ketua ormas AMPI, Miyan kemudian memberi saran dan masukan. Salah satu solusinya, Pemkot Sibolga dapat memperluas pembangunan infrastruktur jalan dan permukiman penduduk ke arah kawasan perbukitan.
Pemkot Sibolga dapat bekerja sama dengan Pemkab Tapteng membangun Ringroad (jalan lingkar) dari Desa Mela, Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng, tembus ke Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan.
“Dan, kawasan permukiman penduduk yang baru akan terbuka. Akan tercipta kota atas dan kota bawah di Sibolga, seperti Kota Manado, Sulawesi Utara,” kata Miyan.
Kota atas berada di kawasan perbukitan, sedangkan kota bawah adalah kota lama yang berada di kawasan pantai.
“Menurut saya, tidak ada salahnya kita meniru kota lain yang lebih maju, kalau hal itu bisa diterapkan di Sibolga,” beber Miyan.
Tidak menutup kemungkinan akan terbuka kawasan pusat bisnis yang baru, dengan ketersediaan lapangan usaha dan keinginan warga untuk berusaha terpenuhi.
Dengan demikian, Pemkot Sibolga akan lebih mudah melakukan penataan (layout) daerah permukiman, perkantoran dan pusat bisnis masyarakat.
“Termasuk penataan kawasan pantai, bahwa setiap rumah harus menghadap ke pantai, tidak boleh membelakangi, sehingga lebih natural dan indah,” ujar dia.
Hal itu salah satunya ditengarai parkir kendaraan sembarangan di jalan. pedagang Jualan Sm raja harus ada parkirnya, jgn parkir di jalan..
Untuk ini, Pemkot Sibolga perlu menyesuaikan rencana umum tata ruang (RUTR) yang terintegrasi dengan pemerintah provinsi dan pusat, sehingga Kota Sibolga menjadi lebih cantik dan indah sesuai namanya.
Hal itu telah diatur dalam UU 26/2007, tentang penataan ruang, salah satu butirnya menyebut bahwa kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
“Perencanaan pembangunan ini harus dimulai oleh Wali Kota, Jamaluddin Pohan bersama Wakil Wali Kota, Pantas Maruba Lumbantobing,” katanya.