Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Humbahas. Anggota Komisi IV DPR, Lamhot Sinaga minta Kementerian Perdagangan membangun pusat perkulakan di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) untuk menjamin harga pasar dan kualitas komoditas hortikultura.
"Kalau mau sukses, sistem pola tanam dengan pasca panen harus terintegrasi dengan hasil food estate. Kebetulan kita membidangi perekonomian, saya bawa Kementerian Perdagangan untuk membangun pusat pasar perkulakan," kata Lamhot Sinaga didampingi tenaga shli Marles J Sianturi, Lambas Hutasoit, dalam kunjungan resesnya di Humbahas kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (13/3/2021).
Kata Lamhot, program pemerintah pusat maupun daerah pada sektor pertanian baik apabila mempersiapkan kebijakan yang terstruktur dengan baik, terutama pasca panen, yakni pemasaran produk.
"Dengan program pemerintah pusat dan daerah akan berjalan baik, yaklni pembangunan pasar resi gudang dikombinasi dengan perkulakan akan menampung hasil komoditas pertanian dan kualitas komoditi terkontrol oleh sistim resi gudang," kata politikus Partai Golkar ini.
Menurutnya, mekanisme dan sistem resi gudang dan pusat perkulakan menjamin pasar ketika produksi pasca panen. "Dengan sistem itu, hasil komoditas hortikultura akan terjaga, baik dari segi kualitas maupun harga. Karena pada saat harga turun bisa disimpan, ketika harga bagus akan dilempar ke pasar. Artinya, petani untung kalau sistim berjalan baik," imbuhnya.
Kementerian Perdagangan memberi syarat positif potensi pembangunan pasar perkulakan di Humbahas. "Untuk perkulakan dimaksud, apabila hasil produksi banyak secara otomatis akan masuk ke pasar. Bisa dilakukan transaksi jual beli secara lelang," kata Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag RI, Sahudi.
Kata dia, apabila pasokan produksi barang banyak, fungsi koordinasi untuk penataan tranksinya dikuatkan. "Soal sistim perkulakan perlu dibangun koordinasi. Harus jelas siapa pembeli dan pemilik barang untuk mempertemukannya, ini fungsi dinas kabupaten," ujarnya.
Umumnya,pengelola pusat perkulakan adalah pihak swasta karena lebih profesional. "Alasan pengelolaan lebih kepada swasta, karena mereka lebih fokus dan profesional. Pemerintah,tugasnya adalah pembinaan dan mencari pasar ke daerah lain dengan membangun komunikasi dengan pemerintah lain," sebutnya.
Pemerintah Humbahas menyambut baik rencana pembangunan pusat perkulakan dan pasar resi gudang,dan menjadi solusi untuk perdagangan hasil komoditi pertanian di Humbahas.
"Kunjungan Kemendag dan agenda reses DPR RI,meninjau rencana pembangunan reai gudang dan pasar perkulakan. akan memberikan dampak cukup banyak bagi Pemkab Humbahas, khususnya masyarakat petani," kata Kadis Koperasi Perdangangan dan Industri (Kopedagin) Humbahas, Ratna F Marbun.
Kata Dia, untuk rencana pembangunan itu, pihaknya meyakini di lokasi 5 hektar lahan di Sigumpar, Kecamatan Lintongnihuta,dipersiapkan pusat pasar perkulakan dan resi gudang cukup memadai.
"Untuk tahap awal, keperluan lahan sudah tersedia. Pasar tradisional itu akan difungsikan sebagai pusat resi gudang dan pasar perkulakan yang selama ini belum berfungsi. Sedangkan untuk infrastruktur pendukung lainya akan diusulkan alokasi dana dari Kemendag," sebutnya.