Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Nostalgia adalah sebuah mata uang yang berharga di Hollywood. Ini sebabnya kenapa serial seperti Stranger Things berjaya. Ini sebabnya kenapa hampir semua perpustakaan Disney mendapatkan jatah reboot live action.
Ini sebabnya kenapa film-film yang tidak pernah mendapatkan sekuelnya tiba-tiba muncul seri keduanya (Coming 2 America, Bill and Ted Face The Music, Top Gun: Maverick). Ini sebabnya kenapa di tahun 2021 tiba-tiba kita bertemu lagi dengan Tom & Jerry.
Tidak ada yang salah dengan formula itu sebenarnya. Penonton menerima nostalgia ini dengan tangan terbuka. Apalagi di tengah-tengah pandemi. Menikmati sesuatu yang kita tahu itu akan menyenangkan mengurangi ekspektasi.
Rasanya seperti comfort food. Tapi hal ini tidak terjadi di adaptasi terbaru Tom & Jerry. Ditulis oleh Kevin Costello dan disutradarai oleh Tim Story, Tom & Jerry adalah penderitaan bagi siapapun yang menyukai animasi aslinya.
Di versi baru ini kita akan menyaksikan si kucing Tom dan si tikus Jerry dalam bentuk animasi dan berpetualang di Manhattan versi live action. Karakter utama manusianya adalah Kayla (Chloe Grace Moretz), seorang gadis muda yang berbohong untuk mendapatkan pekerjaan di salah satu hotel mewah di New York.
Setelah dia berhasil menipu dan mendapatkan pekerjaan di Royal Gate Hotel, Kayla akhirnya mendapatkan tugas untuk menginspeksi pernikahan selebriti terkenal yang akan dilaksanakan di hotel tersebut.
Masalahnya adalah ada Jerry yang berkeliaran di sekitar hotel. Dan Jerry sepertinya berniat untuk menjadikan Royal Gate Hotel sebagai rumahnya. Kayla akhirnya menggunakan Tom untuk menangkap Jerry agar dia bisa meminimalisir kekacauan yang bisa terjadi.
Tapi tentu saja bukannya kedamaian yang ia dapatkan tapi justru sebuah kehancuran. Animasi Tom and Jerry sangat mudah untuk diingat karena premisnya yang sangat sederhana: kucing dan tikus yang berantem.
Dan karena kreatornya mempersembahkannya dalam bentuk animasi maka pertarungan antara Tom dan Jerry menjadi sangat fenomenal ketika mereka mempresentasikannya dengan pengadeganan yang sangat over-the-top.
Kalau kalian tidak ingat episode mana yang pernah Anda tonton, Anda pasti ingat senjata-senjata apa atau apa yang terjadi dengan kedua karakter ini ketika berantem. Dan itulah keindahan Tom & Jerry.
Sayangnya pembuat film Tom & Jerry versi 2021 tidak paham dimana seninya animasi ini. Dengan durasi 101 menit, Tim Story malah menghabiskan durasinya untuk plot manusia yang sejujurnya benar-benar tidak menarik. Siapa yang peduli dengan nasib Kayla dan kawan-kawannya? Kenapa memangnya kalau pernikahan selebriti rusak? Bagaimana cara manager akhirnya membongkar rahasia Kayla?
Plot manusia dalam film ini sungguh tidak penting dan tidak menarik. Andaikan pembuat film ini fokus dengan Tom & Jerry dan memberikan penonton 101 menit adegan Tom & Jerry saling menyiksa, mungkin film ini akan menjadi nostalgia yang menyenangkan.
Tapi yang terjadi sekarang adalah sebuah penyiksaan level akut bagi penonton dewasa. Anak-anak mungkin bisa menikmati film ini tapi bagi yang menyukai animasi aslinya, Tom & Jerry versi 2021 adalah sebuah penderitaan tanpa akhir.
Jika Anda memang kangen dengan aksi Tom & Jerry, film ini bukan jawabannya. dtc