Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gagasan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menjadikan gedung bersejarah Warenhuis sebagai heritage atau cagar budaya di Kota Medan dengan cara kolaborasi sangat didukung dan disambut baik sang ahli waris Gedung supermarket pertama di Kota Medan tersebut.
Melalui komunikasi video call yang disambungkan tim konsultan hukum ahli waris Gedung Warenhuis dari Lembaga Hukum Apindosu Lajo Parmate, Ismael yang merupakan ponakan Maya Seminole Pulungan, putri almarhum G Dalip Singh Bath, menyampaikan dukungannya atas gagasan kolaborasi Wali Kota Medan, Bobby Nasution, untuk merevitalisasi Warenhuis.
Gedung Warenhuis yang terletak di kawasan Kesawan yakni di Jalan Ahmad Yani VII-Hindu Kelurahan Kesawan Kecamatan Medan Barat, sebelumnya menjadi objek sengketa kepemilikan. Tersiar kabar bahwa ahli waris Warenhuis telah mendapatkan keputusan pengadilan sampai tingkat MA.
Dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (21/3/2021), Ismael yang mengaku berada di Copenhagen, Denmark dalam saluran video call mengakui, gedung berwarna putih itu tengah menjadi pembahasan sebagian masyarakat dan Pemerintahan Kota Medan. Sejarahnya, gedung Warenhuis adalah salah satu aset yang tidak terpisah dengan aset-aset lainnya yang dimiliki oleh PT Oscar Deli of Medan Bioscope (ODB Medan). Baik itu, Horas Bioskop, ataukah Deli Bioskop ataukah Medan Bioskop, ada City Bioskop dan ada juga Metro Bioskop di Kampung Keling pada zaman itu. "Jadi semuanya merupakan satu kesatuan," beber Ismael dihadapan tim konsultan hukum Apindosu Lajo Parmate.
Para ahli waris, terutama tantenya yang telah berusia hampir 60 tahun, berdomisili di Jakarta, merupakan anak dari pengusaha PT ODB Medan, Alm G Dalip Singh Bath, sedang konsen terkait pengurusan yang sedang dipersiapkan.
"Kami sebagai para ahli waris yang terdiri dari generasi kedua dan ketiga sedang mempersiapkan segala kepengurusan Warenhuis yang sempat terkendala dan menuai permasalahan, sejak tahun 1980-an. Secara dokumen kepemilikan, ada begitu banyak bendol-bendol (arsip-arsip dokumen) dan lain-lain, yang telah kami serahkan kepada tim konsultan hukum. Bukan hanya bendol dari Indonesia saja, melainkan juga bendol (arsip dokumen) dari Belanda sudah kami serahkan semuanya," tutur Ismael.
Ismael berharap, cagar budaya Warenhuis yang memiliki lokasi sangat strategis di kawasan Kesawan, dikepemimpinan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, akan menjadi ikon pariwisata bagi Kota Medan. Sehingga ke depannya dapat terlestarikan dan ahli waris juga dapat mengembangkan aset areal di sekitarnya.
"Langkah Wali Kota Medan sangat kita dukung. Ahli waris dan tim konsultan hukum serta konsultan arsitek konservasi gedung bersejarah yang telah ada kami persiapkan, siap bekerjasama dengan Pemko Medan untuk merealisasikan cagar budaya Gedung Warenhuis," ungkap Ismael.
Ismael juga menginformasikan bahwa di negara Denmark sendiri, tepatnya di Copenhagen, ada satu gedung yang mirip dengan Warenhuis. Gedung tersebut bernama, Magasin Du Nord, yang terletak di Ibukota Copenhagen yang sangat sentral.
Ismael menyadari bahwa saat ini Duta Besar (Dubes) Denmark Untuk Indonesia telah berkunjung ke ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan. Kunjungan kerja Duta Besar Denmark akan membawa angin segar bangkitnya sektor pariwisata Kota Medan seperti gedung Warenhuis.
"Mungkin nantinya Dubes Denmark dapat melihat potensi-potensi yang bermanfaat yang mungkin dapat digali secara tukar pikiran. Dengan apa yang dimiliki Denmark saat ini, tentunya banyak yang bisa dipelajari, dari sisi insfrastruktur, pendidikan, energi, dari sisi pariwisata dan lainnya," ujarnya.
Sementara itu, gugatan ahli waris gedung Warenhuis telah ada putusan sampai MA. "Dengan ini disampaikan bahwa secara hukum kepemilikan gedung Warenhuis beserta aset-asetnya, sah dimiliki ahli waris. Namun demikian, ahli waris tetap sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Medan. Dan hal ini yang belum pernah didapatkan dari pemerintahan Walikota sebelumnya," ujar Ismael.