Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar, meninjau lokasi kebakaran di Matraman, Jakarta Timur. Anwar menyebut korban kebakaran sulit menyelamatkan diri lantaran ada jalan buntu.
"Ada 4 petak kontrakan ukuran 3x8 meter. Petakan paling ujung kebetulan jalannya buntu jadi dia nggak bisa menyelamatkan diri. Tapi yang di luar bisa menyelamatkan diri berarti sumber api dari sana mungkin," ujar Anwar, kepada wartawan di lokasi, Kamis (25/3/2021).
Kebakaran ini menyebabkan 10 orang tewas. Seluruh jenazah sudah dievakuasi ke RSCM Jakarta.
"Kita akan urus sampai pemakaman," ujar Anwar.
Dia juga mengimbau kepada seluruh lurah, camat, hingga pihak damkar untuk melakukan sosialisasi terkait pencegahan terjadi arus pendek. Dia menyebut kebakaran di wilayahnya kerap kali akibat korsleting listrik.
"Ini contoh pelajaran yang kurang baik untuk warga kita semua, kalau kita lihat kabelnya, saya lihat nggak standar ya, dan kalau dibuka itu serabut bukan kabel yang baja. Ini menjadi perhatian berkali-kali. Saya ingatkan kelurahan, Camat berikan sosialisasi, damkar agar memperhatikan arus pendek atau sambungan instalasi listrik, karena selalu di Jakarta Timur kejadian kebakaran dari arus listrik, arus pendek, ataupun cas handphone," tuturnya.
Sebelumnya Kapolsek Matraman Kompol Tedjo Asmoro mengatakan kontrakan yang terbakar itu terdiri dari 4 petak. Penghuni petak 1 dan 3 dididuga sedang tertidur saat kebakaran itu terjadi, sementara petak 2 dan 4 terbangun sehingga bisa menyelamatkan diri.
"(Korban) Tidur lah jam 4.20 WIB, mungkin tertidur, karena meninggalnya tertumpuk di kamar," sebut Tedjo.
Tedjo menyebut kontrakan nomor 1 ada 5 korban tewas yang seluruhnya berada di sebuah kamar. Kemudian jumlah korban di kontrakan nomor 3 juga 5 orang.
"(Kontrakan) kedua selamat malah, terbangun, 2 orang, terbangun," lanjut Tedjo. (dtc)