Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah akan segera menerbitkan visa jangka panjang yang berlaku sampai 5 tahun untuk wisatawan asing, khususnya dari kalangan pebisnis. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penerbitannya direncanakan di bulan ini atau bulan depan.
"Kami akan mengimplementasi ini dalam waktu dekat, saya pikir di antara bulan ini atau bulan depan," kata Luhut dalam Bali Investment Forum 2021 yang disiarkan virtual, Jumat (26/3/2021).
Luhut mengatakan, kehadiran visa 5 tahun ini nantinya diharapkan mendorong kepercayaan investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan visa tersebut, investor asing bisa bekerja di Indonesia, khususnya di Bali yang menjadi target pemerintah untuk sasaran investasi.
"Saat ini kita juga akan menerbitkan visa 5 tahun untuk ke Indonesia. Ini saya pikir akan memberikan kepercayaan kepada investor untuk berinvestasi di Indonesia, jadi mereka bisa bekerja dari Bali," terang Luhut.
Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, untuk memperoleh visa jangka panjang itu, wisatawan asing harus membayar uang deposit sebesar Rp 2 miliar, dan Rp 2,5 miliar untuk wisatawan asing yang datang dengan keluarganya.
"Kita menyasar pebisnis wisatawan yang masuk ke Indonesia dalam waktu 3-4 bulan per tahun saat musim dingin di negara asalnya. Konsepnya Visa long term stay second home untuk visa 5 tahun mereka mendepositkan uang mereka Rp 2 miliar kalau keluarga Rp 2,5 miliar. Mereka boleh berinvestasi di sini, visa mereka diperbaharui setiap 5 tahun," ujar Sandi, Senin (8/2/2021) di Jakarta.
Sandi berharap, dengan visa ini maka kualitas pariwisata Indonesia akan meningkat dari sisi lama kunjungan dan jumlah pengeluaran atau dampak ekonomi yang lebih dirasakan masyarakat ekonomi lokal.
"Rencana pengembangan visa khusus untuk kunjungan jangka panjang sesuai dengan trend terkini. Dimana ada yang disebutkan ada benua ke-7, dengan jumlah 1 miliar warga dunia yang berusia 60 tahun ke atas dengan pendapatan lebih dari 15 triliun US Dollar yang memiliki kemampuan untuk tinggal lebih lama, berbelanja dan berwisata lebih lama. Ini perlu menjadi fokus peningkatan kualitas wisatawan kita khususnya dari lama kunjungan dan spending atau belanja wisatawan tersebut selama di Indonesia," pungkasnya.(dtf)