Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pengumuman Citigroup terkait penutupan bisnis konsumer di sejumlah negara termasuk Indonesia menjadi berita yang mengejutkan. CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan dari penutupan bisnis consumer banking ini ada sejumlah segmen yang terdampak.
Misalnya bisnis perbankan ritel seperti kartu kredit. "Serta layanan pendukung lainnya seperti Citiphone dan kantor cabang kami," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (16/4/2021).
Dari laman resmi citibank.co.id Citiphone banking merupakan layanan phone banking milik Citi Indonesia. Citiphone ini memungkinkan nasabah untuk melaporkan kehilangan kartu, pemblokiran, kesulitan transaksi, kenaikan limit sementara, kesulitan mengakses Citibank Online atau Citi Mobile, pengaturan ulang PIN, sampai transaksi perbankan.
Sebelumnya Citigroup mengumumkan tahun ini akan fokus menjalankan bisnis Global Consumer Bank di Asia dan EMEA di empat global wealth center dan keluar dari bisnis consumer banking di 13 negara termasuk Indonesia.
Penutupan ini juga mencakup bisnis kartu kredit Citi di Indonesia. Namun Batara memastikan jika tak ada perubahan seketika pada cara Citi melayani nasabah.
Berdasarkan total aset, Citi merupakan salah satu bank asing dengan aset terbesar di Indonesia. Citibank beroperasi di 10 cabang di enam kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Denpasar.
Citibank memiliki jaringan transaksi nasabah di sekitar 33.000 titik pembayaran dan jaringan distribusi korporasi di sekitar 6.000 lokasi di 34 provinsi. Citibank terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama dengan lebih dari 70.000 terminal ATM yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh wilayah Indonesia.(dtf)