Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perawat RS Siloam Sriwijaya, Palembang, bernama Christina Remauli Simatupang (27) menjadi korban penganiayaan Jason Tjakrawinata alias JT (38), yang kini telah ditahan. Akibat kejadian tersebut, Christina dan RS Siloam Palembang mendapat banyak dukungan.
"Kalau yang organisasi, mereka itu membuat pernyataan, surat pernyataan mendukung rumah sakit, dan mengirim bunga, kalau yang mengirim bunga banyak," kata Direktur Utama RS Siloam Sriwijaya dr Bona Fernando saat dihubungi, Minggu (18/4/2021).
Bona menyebut kebanyakan karangan bunga yang datang berasal dari organisasi keperawatan. Hingga kini, karangan bunga tersebut masih dipajang di depan rumah sakit.
"Iya di depan rumah sakit tuh ada panjang banget," ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan disebut memberi dukungan kepada Christina. Bona menyatakan Gubernur Sumatera Selatan sempat menghubungi Christina secara langsung untuk memberi dukungan.
"Kalau kemarin ada yang video call tuh Pak Gubernur, Gubernur Sumatera Selatan video call ke perawatnya kemarin. memberikan dukungan juga," ungkapnya.
Sementara dari pihak Jason, kata Bona, belum ada yang datang secara langsung untuk meminta maaf. Dia menyebut hanya mendengar permintaan maaf Jason melalui media.
"Belum, belum ada menerima," katanya saat dimintai konfirmasi.
Kejadian penganiayaan ini terjadi pada Kamis (15/4/2021), pukul 13.30. Peristiwa ini terekam dan menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat perawat bernama Christina dianiaya keluarga pasien hingga memar di perut dan wajah.
Direktur Keperawatan RS Siloam Sriwijaya Palembang Benedikta Beti Bawaningtyas menjelaskan, awalnya anak tersangka Jason yang berusia 2 tahun dirawat di lokasi kejadian. Karena sudah diperbolehkan pulang, korban mencabut selang infus.
Namun hal yang tak diinginkan terjadi. Saat itu ibu pasien menggendong pasien hingga tangan pasien mengeluarkan darah. Perawat lantas segera mengganti plester sembari menghentikan perdarahan pasien.
Tidak disangka-sangka, tersangka Jason datang dan menganiaya perawat tersebut. Korban mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut.
"Ketika menemui pelaku, kami datang bertiga. Memang dia menyuruh yang tidak berkepentingan disuruh keluar, namun kami menolak karena kami yang bertanggung jawab, baik terhadap pasien dan perawat. Pelaku melontarkan pertanyaan, belum sempat dijawab dia langsung menampar wajah perawat kami," jelasnya.(dtc)