Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia memberikan dampak ke sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi. Luasnya dampak COVID-19 juga membuat ketimpangan gender semakin lebar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan COVID-19 memberikan dampak yang lebih hebat ke kelompok perempuan dibanding laki-laki. Khususnya bagi perempuan pekerja rumahan, sektor informal seperti UMKM, dan tenaga kesehatan yang mayoritas diisi perempuan.
"Dalam konteks COVID-19 ini dampaknya sangat tidak sama antara perempuan dan laki-laki. COVID-19 akan memberikan dampak luar biasa lebih besar, lebih berat kepada perempuan," katanya dalam webinar 'Peran Perempuan sebagai Penggerak Ekonomi di Masa Pandemi', Jumat (23/4/2021).
Untuk itu, Sri Mulyani menyebut bantuan selama COVID-19 juga ditujukan lebih banyak untuk perempuan. Mulai dari insentif untuk tenaga kesehatan, bantuan UMKM, hingga bantuan sosial (bansos) yang penerimanya mayoritas perempuan.
"Pemerintah dalam hal bansos yang meningkat sangat tinggi Rp 220 triliun itu mayoritas diberikan kepada kepala keluarga perempuan yang menerimanya," imbuhnya.
Sri Mulyani Indrawati menyebut COVID-19 membuat penurunan partisipasi angkatan kerja perempuan, sehingga pekerja perempuan lebih terdampak dibanding laki-laki.
"Sebenarnya kalau diukur dari angka partisipasi kerja perempuan itu tidak terlalu meningkat. Bahkan dalam kondisi COVID, banyak sektor formal yang kemudian terkena dan sektor informal menjadi salah satu tempat untuk menjadi pendorong atau penyangga, itu terlihat adanya perubahan dari sisi perempuan dalam dunia kerja," tuturnya.(dtf)