Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bantul. Keluarga salah satu kru kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak asal Pedukuhan Ngreco, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul berharap KLS Isy Gunadi Fajar Rahmanto berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Pihak keluarga mengaku optimis jika Gunadi masih hidup.
Ayah Gunadi (28), yakni Sunaryo (48), mengatakan dia mendapatkan kabar tak mengenakkan itu dari istri Gunadi yaitu Dwi Ari Astanti hari Rabu (21/4) malam. Mendapat kabar itu, Sunaryo memastikannya dengan mengikuti perkembangan berita baik dari media online hingga elektronik.
"Informasi yang saya dapat dari mantu, istri anak saya (Gunadi), tepatnya hari Rabu kemarin setelah tarawih itu. Dikabari begini 'Pak KRI Nanggala-402 kehilangan kontak' seperti itu," ucapnya saat ditemui di kediamannya, Pedukuhan Ngreco, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Jumat (23/4/2021).
"Dan kita pastikan dengan melihat berita dan benar kalau Nanggala-402 itu kapal yang ditumpangi anak saya," imbuh Sunaryo dengan tatapan kosong.
Sunaryo menceritakan anaknya mulai menjadi anggota TNI AL sejak tahun 2014. Dia menjelaskan awalnya Gunadi bertugas di Koarmada 1 lalu beberapa tahun kemudian sekolah lagi di sekolah kapal selam dan pindah di armada II di Surabaya.
"Kalau di Koarmada II baru sekitar 2 tahunan. Tapi dengan pendidikannya 3 bulan mungkin," katanya.
"Di kapal itu anak saya bagian sonar. Kalau dari anggota kru (manifes KRI Nanggala-402) nomor 46," lanjut Sunarnyo.
Dia mengaku berkomunikasi terakhir dengan anak pertamanya itu pada akhir bulan lalu, tepatnya saat acara mitoni atau 7 bulan anak dari Gunadi dan istrinya. Karena rencananya istri Gunadi hendak melakukan persalinan di Pedukuhan Ngreco.
"Ketemu terakhir habis pulang libur Sabtu Minggu tanggal 26 atau 27 Maret itu ya. Pas hari itu. Kalau hubungan via HP minggu kemarin, pamitan sama ibunya berangkat layar dan berapa malam tidak ada WA terus tidak aktif HP-nya. Dan ada kabar hari Rabu itu kalau hilang kontak," katanya.
Hingga saat ini, dia menyebut belum ada informasi lebih lanjut secara langsung dari pihak TNI AL kepada keluarga. Dia juga belum memikirkan ada atau tidak keluarga yang akan berangkat ke Banyuwangi, Jawa Timur.
"Dengan TNI nya tidak bisa komunikasi, hanya dari anak mantu, itu saja (informasi mantu) dari teman-teman anak saya yang ikut di sana (pencarian di selat Bali) baru nanti diberitahu di sini. Karena itu belum ada info pihak keluarga harus ke sana atau tidak," ucapnya.
Oleh sebab itu, dia berharap anaknya segera dapat dievakuasi dengan selamat. Dia optimis anaknya dan semua kru KRI Nanggala-402 dapat terevakuasi dengan selamat.
"Semoga pemerintah mengevakuasi tepat waktu agar selamat semua kru dan awak Nanggala 402. Keluarga selalu optimis dan berdoa agar Tuhan memberikan pertemuan lagi, apalagi tadi malam habis salat tarawih sudah doa bersama," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Utara Bali pada 21 April 2021 masih dalam pencarian saat ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pencarian diprioritaskan kepada 53 awak kapal.(dtc)