Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bencana tanah longsor terjadi di lokasi proyek pembangunan PLTA Batangtoru, tepatnya di jalan R17 K4+100 Bridge 6, Kamis (29/04/2021), pukul 18.20 WIB. PT North Sumatra Hydro Energy (NSHE) selaku pengelola PLTA Batangtoru, dalam keterangan tertulis Communication & External Affairs Director, Firman Taufick, Jumat (30/04/2021), menyebut bahwa tanah longsor itu diakibatkan hujan lebat.
PT NSHE menyampaikan duka mendalam atas peristiwa naas itu. Dikatakan hasil rapat koordinasi memutuskan pelaksanaan operasi dan evakuasi akan dilakukan pada hari Jumat Pukul 08.00 WIB.
Personel TNI yang di libatkan dari luar sejumlah 25 orang dan Polri 25 orang, unsur BPBD Tapsel 10 orang, unsur kecamatan 10 orang, dan personel pengamanan NSHE.
NSHE menurunkan alat berat yang dibutuhkan akan dikerahkan semaksimal mungkin oleh pihak Sinohydro dari Camp G. Kemudian diturunkan 3 unit ambulance dari Dinas Kesehatan Tapsel dan 2 Unit ambulance dari Sinohydro serta 3 unit kendaraan double cabin.
Kemudian langkah-langkah yang dilakukan meliputi pendirian Posko penyelamatan berada di Camp R17 dan kendali operasi di bawah BPBD Tapsel. Sedangkan penanggung jawab kendali utama oleh Camat Kecamatan Marancar selaku Ketua Posko Penyelamtan.
Operasi pengerahan personel TNI-Polri dan pengaman NSHE ada di bawah kendali Manager Teritorial Security. Selain itu membuat Rencana Evakuasi Korban adalah RSUD Tapsel di Sipirok, dan menentukan titik penyekatan pos pengamanan dilakukan di jembatan rambin dan cruser untuk mencegah masyarakat memasuki lokasi.
Lebih lanjut Firman Taufick menjelaskan perihal terjadinya longsor:
1. Kejadian bermula saat karyawan K3 Sinohydro bernama Dolan Sitompul menemani 2 orang karyawan Sinohydro (warga asing) bernama Long Quan dan Xie sekitar pukul 18.10 mengendarai sebuah mobil proyek double cabin untuk mengecek dan mendokumentasikan terjadinya banjir lumpur setinggi 50 Cm yang terjadi pada pukul 16.30 di jalan R17 K4+100 Bridge 6, akibat hujan lebat yang mengguyur lokasi sejak siang hari.
2. Pihak Sinohydro mencurigai banjir lumpur di lokasi ini akan menyebabkan longsor sehingga pihak mereka perlu mengecek agar dapat menyiapkan alat berat untuk mengatasinya.
3. Setelah melakukan pengecekan dan mengambil dokumentasi sekitar pukul 18.20 terjadi bencana longsor yang langsung menimpa dan menggulung para karyawan Sinohydro tersebut. Namun Xie yang sempat melihat adanya longsoran berhasil meloncat keluar dari dalam mobil dan lari menyelamatkan diri. Sementara rekannya, Long Quan dan Dolan Sitompul tergulung tanah longsor.
4. Longsoran tanah itu terus meluncur dan menyapu sebuah kedai kopi milik Anius Waruwu yang tepat berada di bawahnya. Saat ini tim teknis lapangan sedang menelusuri korban longsor yang berada di dalam kedai milik keluarga Anius.
5. Hingga saat ini kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari tim teknis lapangan mengenai upaya pencarian maupun situasi di lokasi. Perlu kami sampaikan juga, upaya pencarian korban oleh tim teknis lapangan saat ini dibantu tim dari aparat TNI Koramil Sipirok dan tim Polri dari Polsek Sipirok yang telah berada di lokasi sejak tadi malam.
6. Sementara itu, lokasi kejadian dan lokasi kedai kopi yang terkena longsor saat ini sudah diamankan oleh pihak aparat agar tidak ada yang mendekat, karena dikhawatirkan masih akan terjadi longsor.
7. Pihak perusahaan sampai saat ini telah melaporkan kejadian tanah longsor ini ke Pemda Tapanuli Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapanuli Selatan.
8. Pada pukul 20.00 WIB para unsur Forkopimcam (Camat, Danramil, Kapolsek ) beserta pejabat Kabag Ops, Kasat Intel dan Kasat sabara Polres Tapsel hadir meninjau lokasi.
9. Mengigat medan yang berat dan situasi yang tidak memungkinkan dilakukannya penyelamatan malam hari maka Pada pukul 21.30 wib s/d Pukul 24.00 wib dilakukan rapat di Camp R17 PT. NSHE membahas langkah langkah dan tindakan yang akan di ambil.
NSHR, kata Firman Taufick, berharap dan berdoa, agar upaya pencarian korban dapat berjalan dengan lancar dan untuk itu perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin. Perusahaan akan bertanggungjawab sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.
"Kami juga menyampaikan rasa duka kami kepada keluarga korban dan berharap dapat bersabar menunggu hasil pencarian yang saat ini tengah dilakukan," pungkas Firman Taufick.