Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sistem kesehatan di Jalur Gaza sejak awal sudah kewalahan menghadapi pandemi COVID-19. Di tengah ancaman gelombang kedua virus Corona, rumah sakit (RS) kini semakin terbebani akibat kebanjiran pasien korban konflik antara Israel dan Palestina yang memanas.
Sudah lebih dari 580 orang di Palestina dilaporkan terluka dengan 113 di antaranya meninggal dunia akibat serangan udara tentara Israel.
Para tenaga kesehatan yang sejak awal pandemi sudah kelelahan kini harus bekerja ekstra keras untuk merawat korban. Di Rumah Sakit Indonesia korban dilaporkan memenuhi lorong-lorong setelah bom jatuh di dekat lokasi.
"Sebelum ada serangan militer, kami sudah serba kekurangan dan nyaris tidak sanggup menghadapi gelombang kedua Corona," kata pejabat Kementerian Kesehatan Gaza, Abdelatif al-Hajj, seperti dikutipd ari Euronews pada Jumat (14/5/2021).
"Sekarang korban berdatangan dari segala arah, korban yang benar-benar kritis. Saya khawatir akan terjadi kolaps total," lanjutnya.
Baru akhir bulan lalu kasus harian COVID-19 dan kematian di jalur Gaza mencetak rekor tertinggi. Tes yang terbatas hanya bisa memantau lebih dari 105.000 kasus terkonfirmasi dan 976 kematian karena COVID-19.(dtc)