Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Klaim management RSUD dr Pirngadi Medan yang membatah bahwa ada kekosongan tabung oksigen pada insiden viral beberapa waktu patut diragukan. Pasalnya, alat kesehatan khususnya regulator tabung oksigen di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan tidak pernah melalui uji kelayakan oleh Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Medan.
"RS Pirngadi tidak mengajukan kalibrasi yang terkait dengan regulator oksigen," ujar Kepala BPFK Medan, Wahyudi Ifani usai memberikan klarifikasi di Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Jumat (4/6/2021).
Wahyudi menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa menyatakan regulator oksigen di RSUD dr Pirngadi Medan dalam kondisi baik atau tidak.
"Memang tidak ada pengajuan (kalibrasi) mulai dari 2018,2019 sampai terakhir 2020 kosong, belum ada," ungkapnya.
Menurut dia, sesuai ketentuan seluruh alat kesehatan harus melalui uji kelayakan melalui kalibrasi oleh BPFK
"Apalagi untuk alat kesehatan yang berada di ruangan UGD, ICU itu penting. karena alat-alat itu digunakan untuk diagnosis awal, diagnosis emergency. Kalau terjadi hal-hal kesalahan seperti yang terjadi sekarang mungkin dampaknya ada pasien safety. Jadi muaranya semuanya adalah kalibrasi," bebernya.
Seperti diketahui beredar video seorang pasien di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan, tidak mendapatkan pelayanan medis secara maksimal. Padahal pasien dalam kondisi darurat dan membutuhkan bantuan.
Di tersebut terlihat keluarga pasien menuding perawat melakukan kelalaian karena memasang tabung oksigen yang diduga kosong, hingga akhirnya pasien meninggal dunia.
Dalam video viral tersebut, terlihat keluarga pasien sempat terlibat keributan dengan perawat yang bertugas di rumah sakit karena diduga perawat itu memberikan tabung oksigen kosong kepada pasien darurat yang mengalami sesak.
Keluarga pasien mengatakan, bahwa tabung oksigen yang dipasang adalah kosong karena kelalaian perawat yang bertugas. Keluarga pasien itu mengaku tidak mendapatkan pelayaan medis yang maksimal sehingga orang tuanya meninggal dunia.
Sementara Humas Rumah Sakit Umum Pirngadi Kota Medan, membantah tentang adanya kelalaian yang dilakukan petugasnya.
“Saat itu kondisi pasien memang dalam keadaan darurat dan akan dipindahkan ke ruangan ICU oleh petugas rumah sakit, namun karena saat akan dipindahkan pasien mengalami sesak. Kemudian diberikan oksigen, namun nyawanya tidak terselamatkan,” ujar Humas RS Pirngadi Medan, Edison.