Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Januar Siregar, dosen Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga (STPS) harus menerima kenyataan pahit. Dia dipecat setelah mempertanyakan penyaluran dana bidik misi mahasiswa.
Menurut Januar, beberapa waktu lalu dia mempertanyakan pemanfaatan dana bidik misi (beasiswa) mahasiswa secara resmi kepada Ketua STPS, Lucien Pahala Sitanggang. Rupanya informasi itu diketahui mahasiswa, dan mereka ribut.
“Tiga hari setelahnya, saya dipecat pihak yayasan melalui WA, itu pun tidak langsung kepada saya,” ungkap Januar Siregar kepada wartawan di Sibolga, Sabtu (3/7/2021).
Januar menjelaskan, sejak 2015, STPS mendapat dana bidik misi itu dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI). Total mahasiswa penerima 49 orang. Dia pun sudah menelusuri, sejak awal dana bidik misi khusus dana hidup mahasiswa tidak pernah dimanfaatkan mahasiswa.
“Dugaan saya mulai 2015, kalau ditotal Rp 800 jutaan. Lalu siapa yang menggunakan dana itu? Itu hak mahasiwa, tidak boleh dimanfaatkan pihak kampus, apa pun alasannya,” kata dia.
Sebagai dosen berpenghasilan Rp 800.000, Januar juga mengaku kalau anaknya menjadi salah satu penerima program pemerintah pusat itu. Namun, sepeser pun anaknya tidak pernah menggunakan dana itu, selain uang kuliah yang ditransfer langsung ke pihak kampus.
“Anak saya kuliah di situ. Saya ini miskin, gaji yang saya dapatkan dari STPS cuma Rp 800.000. Walaupun penerima bidik misi, tapi anak saya dimintai uang terus,” terang Januar.
Ia juga sudah bertanya kepada anaknya, kemudian dijawab tidak ada beasiswa. Bukunya saja ditahan, bahkan nomor pin pun diminta. Anaknya juga mengaku tidak mengetahui berapa bantuan yang sudah masuk ke buku tabungannya.
“Untuk memastikannya, saya tanyakan juga kepada mahasiswa yang lain. Ternyata benar, penjelasannya sama dengan penjelasan anak saya,” ungkap Januar.
Ketua STPS, Lucien Pahala Sitanggang, ketika dikonfirmasi meminta waktu yang tepat untuk menjawab pertanyaan wartawan.
“Masalah sudah reda, sudah selesai. Di kampus juga sudah datang tokoh-tokoh, termasuk Pak Lo’osokhi Gulo. Saya berharap gak usah lagi lah. Senin aja kita konfirmasi, saya juga kan butuh istirahat. Senin lah,” singkat Lucien.