Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Ketua DPC PKB Kabupaten Toba, Sabaruddin Tambunan menyampaikan secara khusus kepada Bupati Poltak Sitorus dan Wakil Bupati Tonny Simanjuntak supaya tidak sibuk dengan pencitraan. Menurutnya, saat ini banyak warga sudah menderita dan menangis karena terpapar Covid-19 dan jatuh miskin akibat pandemi berkepanjangan.
"Kepada Bupati dan Wakil Bupati serta Sekretaris Daerah supaya tidak menganggap masalah ini masalah biasa. Anggaran untuk penanganan covid-19 sudah ada secara jelas mengapa ada pembiaran terhadap warga yang sudah menderita? Ini sudah keterlaluan," ujar Sabaruddin Tambunan, Sabtu (10/7/2021), di Balige.
Sabaruddin Tambunan yang juga sebagai Ketua Fraksi PKB di DPRD Kabupaten Toba merasa kecewa terhadap pemerintah daerah karena banyaknya warga yang terpapar covid-19 tidak diikuti dengan penanganan serius seakan tidak didukung anggaran.
"Ingat, pembangunan ditunda untuk kebutuhan penanganan wabah hanya untuk penanganan dan pencegahan virus yang saat ini merebak secara nasional dan sudah dituangkan dalam aturan yang jelas dilakukan refokusing kenapa indikasinya seperti tidak ada? Ini harus dipertegas,"sebutnya.
Emosi Sabaruddin Tambunan naik ketika mendapat penugasan dari Ketua DPRD Effendi Napitupulu dan Ketua Komisi C Thomson Manurung untuk mengunjungi Desa Parik Kecamatan Uluan atas informasi banyak masyarakat sesuai hasil swab antigen terpapar covid-19.
"Saya sudah koordansi dengan masyarakat di Desa Parik ternyata tadi pemeriksaan berlanjut dan terkonfirmasi positif bertambah menjadi 40 orang. Sementara juga informasi yang saya dapat belum ada tindakan tegas oleh pemerintah daerah," ucapnya mempertegas tracing supaya dilaksanakan.
Ditambahkan oleh Sabaruddin Tambunan, di saat masyarakat sedang menderita diharapkan Bupati Poltak Sitorus dan Wabup Tonny Simanjuntak bersama Sekda Audhi Murphy Sitorus dan Kadis Kesehatan Juliwan Hutapea, Kadis Keuangan Ganyang Situmorang dan jajaran supaya tidak terlena untuk hanya pencitraan sementara warga sudah menangis dan menderita.
"Jauhkan dulu silaturahmi dan rapat di kantor bupati, apalagi mengurus penyerahan bantuan. Tunjukkan dan turun dulu ke masyarakat mengatasi situasi bencana yang saat ini terjadi,"ucapnya juga membeberkan hasil informasi yang didapat dari masyarakat di desa lain juga banyak mengalami hal yang sama.
Ketua DPRD Kabupaten Toba, Effendi P Napitupulu juga menyayangkan bentuk penanganan penyebaran virus covid-19 oleh pemerintah daerah terkesan lamban padahal sudah dialokasikan anggaran untuk penanganan dan pencegahan.
"Saya sendiri kaget mendengar vitamin yang diberi kepada masyarakat merupakan vitamin C50 bahkan pelaksanaan pemeriksaan dihentikan karena kehabisan swab antigen. Ini harus lebih dikoreksi dan dievaluasi,"katanya.
Untuk menyikapi peningkatan virus covid-19 di Kabupaten Toba yang sangat signifikan, diharapkan kepada masyarakat supaya lebih waspada, sehingga tidak menimbulkan korban yang lebih banyak.
"Kepada seluruh warga dan masyarakat mari kita jalankan protokol kesehatan yang sudah dibuat oleh pemerintah menghindari kerumunan, lebih sering mencuci tangan dan tetap menggunakan masker," imbaunya.
Kepada Satuan Tugas (Satgas Covid-19) Kabupaten Toba supaya benar-benar menjalankan pencegahan, khususnya menjalankan tracing dan kepada masyarakat yang terpapar dan keluarga supaya diberikan vitamin yang lebih pantas.
"Imun tubuh bisa lebih cepat kuat kalau didukung dengan vitamin yang lebih tepat," ungkapnya.