Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Afghanistan menjadi sorotan dunia usai dikuasai secara kilat oleh Taliban. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menyebut ada sejumlah WNI di Afghanistan.
"Ada 15 WNI. Rencana evakuasi sudah disiapkan dan juga disimulasikan," ujar Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, saat dihubungi detikcom, Senin (16/8/2021) malam.
Faizasyah tidak menjelaskan detail persiapan evakuasi tersebut. Dia mengatakan semua WNI di Afghanistan dalam keadaan baik.
"WNI sejauh ini dalam kondisi baik. Ada yang bekerja di misi PBB ada juga yang menikah dengan WN Afghanistan," ujarnya.
Sikap Indonesia Terkait Situasi Afghanistan
Indonesia menyampaikan tujuh poin pernyataan atas perkembangan kondisi Afghanistan yang kini telah dikuasai Taliban. Indonesia menyerukan proses perdamaian.
"Perdamaian dan stabilitas tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat Afghanistan dan dunia internasional," demikian keterangan tertulis di situs Kemlu.
Kemlu menegaskan keselamatan WNI di Afghanistan merupakan yang utama. Rencana evakuasi dimatangkan.
Berikut 7 poin lengkap pernyataan Indonesia atas perkembangan situasi di Afghanistan:
1. Indonesia memantau secara dekat perkembangan yang sangat cepat yang terjadi di Afghanistan.
2. Indonesia berharap penyelesaian politik tetap dapat dilakukan, melalui Afghan-owned, Afghan-led.
3. Perdamaian dan stabilitas tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat Afghanistan dan dunia internasional.
4. Indonesia terus melakukan komunikasi dengan semua pihak di Afghanistan dan juga dengan Perwakilan PBB dan Perwakilan Asing di Afghanistan.
5. Keselamatan WNI, termasuk staf KBRI Kabul, merupakan prioritas pemerintah Indonesia.
6. Persiapan evakuasi terus dimatangkan, antara lain melalui komunikasi dengan berbagai pihak terkait di lapangan.
7. Misi KBRI Kabul akan tetap dijalankan dengan tim esensial terbatas, sambil terus dilakukan pemantauan situasi keamanan di Afghanistan.
Kabul Diduduki Taliban
Sebelumnya, Presiden Ashraf Ghani diketahui meninggalkan Kabul ketika Taliban mendekati ibu kota. Taliban akhirnya memasuki kota dan mengambil alih istana presiden. Taliban menyegel kemenangan militer nasional hanya dalam 10 hari.
Taliban telah melakukan serangan kilat di negara itu. Pasukan pemerintah Afghanistan runtuh tanpa dukungan militer AS.
AS sendiri akan menyelesaikan penarikan pasukannya sesuai dengan tenggat 31 Agustus seperti yang ditetapkan oleh Presiden AS, Joe Biden.
Penduduk Afghanistan pun takut akan stigma Islam garis keras kelompok itu, yang diberlakukan selama pemerintahan 1996-2001. Sementara itu, Presiden Ghani mengatakan Taliban telah menang karena berhasil menduduki Kantor Kepresidenan. Ghani mengatakan Taliban bertanggung jawab penuh terhadap apa yang mereka lakukan.
"Taliban telah menang dengan penghakiman pedang dan senjata mereka dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan pertahanan diri warga negara mereka," kata Ghani dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Facebook, seperti dilansir AFP, Minggu (16/8).(dtc)