Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Dua tersangka anggota kelompok militan Abu Sayyaf ditembak mati setelah mereka menyelinap ke distrik Sandakan di Sabah, Malaysia. Mereka diyakini sedang bersiap untuk menculik pemilik perkebunan di daerah tersebut.
Seperti diberitakan media Malaysia, The Star, Jumat (20/8/2021), keduanya saat ini belum diidentifikasi setelah baku tembak pukul 05:00 dengan polisi pada hari Jumat (20/8) di Perkebunan Kelapa Sawit Bornhill di Pulau Timbang.
Komisaris Polisi Sabah, Datuk Hazani Ghazali mengatakan, bahwa sebelum insiden itu, pasukan keamanan menangkap tujuh anggota Abu Sayyaf selama operasi khusus antara pukul 02.00 dan 04.00 pada Rabu (18/8) lalu untuk melacak para militan yang tersisa di daerah tersebut.
"Dalam operasi sebelumnya, pasukan keamanan menangkap 25 tersangka migran tidak berdokumen, terdiri dari 11 orang Filipina dan 14 orang Indonesia," kata Hazani.
Hazani mengatakan penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa tujuh dari 11 warga Filipina tersebut adalah anggota Abu Sayyaf. Sedangkan delapan warga Indonesia kemudian dibebaskan setelah majikan mereka menyerahkan izin kerja mereka kepada pihak berwenang.
Hasil penyelidikan juga menemukan bahwa ada anggota-anggota Abu Sayyaf lainnya yang berhasil melarikan diri dari operasi penangkapan putaran pertama, mendorong pengejaran mereka pada Kamis (19/8).
Hazani mengatakan bahwa selama perburuan tersebut, pasukan keamanan mendengar suara-suara di sebuah perkebunan dan memberi peringatan bagi mereka yang bersembunyi untuk menyerah.
"Namun, tembakan dilepaskan sebagai tanggapan dan itulah mengapa orang-orang kami harus membalas," kata Hazani.
Dia mengatakan baku tembak berlangsung sekitar tiga menit. Mereka kemudian menemukan dua pria tak dikenal telah tewas tertembak.
"Tidak ada orang kami yang terluka," katanya, seraya menambahkan bahwa para tersangka berada di daerah itu untuk merencanakan penculikan dua pemilik perkebunan di daerah Sandakan dan Sukau.
Hazani mengatakan para tersangka diyakini mencari uang tebusan untuk mendanai kegiatan militan bagi anggota Abu Sayyaf yang berbasis di Sulu timur di Bud Bawis, Panamao.
Dia mengatakan operasi khusus itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari operasi sebelumnya di kawasan mangrove dekat Taman Sri Arjuna di distrik Beaufort pada 8 Mei, di mana delapan tersangka anggota Abu Sayyaf ditangkap.
Lima tersangka lainnya ditembak mati dalam operasi lain di daerah yang sama pada 17 Mei. Hazani mengatakan polisi yakin ada gerilyawan lain yang melarikan diri di daerah itu dan perburuan mereka sedang berlangsung.(dtc)