Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Sebuah film karya Eros Djarot yaitu Tjoet Nja' Dhien bisa dibilang sukses pada masanya. Film yang dirilis tahun 1988 ini memiliki sederet penghargaan internasional.
Film Tjoet Nja' Dhien adalah sebuah film sejarah kepahlawanan Indonesia yang menceritakan perjuangan pahlawan Aceh, Tjoet Nja' Dhien melawan penjajahan Belanda di tahun 1873-1904. Perlawanan rakyat Aceh kala itu menjadi perang terpanjang dalam sejarah penjajahan Belanda.
Pada ceritanya, Tjoet Nja' Dhien yang diperankan oleh Christine Hakim selalu berada di sisi sang suami, Teuku Umar (Slamet Raharjo) sejak awal Perang Aceh periode ketiga (1881-1896). Tetapi, sejak Teuku Umar tewas dalam sebuah serbuan mendadak, sosok perempuan ini langsung mengambil alih peran sebagai pemimpin pasukan.
Sosoknya yang berpendirian keras pada akhirnya harus dikhianati oleh salah satu orang kepercayaan Tjoet Nja' Dhien yang juga teman setianya yaitu Pang Laot. Hal ini dikarenakan Tjoet Nja' Dhien menderita rabun dan Pang Laot iba akan kondisi kesehatan pimpinannya.
Dalam eksekusinya, Eros Djarot tampak cermat untuk menangkap detail dari setiap perjalanan Perang Aceh. Apalagi angle pengambilan gambar dan juga efek dalam film sesuai dengan catatan dokumentasi yang dimiliki Belanda.
Selain itu, walau bisa dibilang karya restorasi, audio dan juga visual yang disajikan sama baiknya dengan film-film baru. Bahkan, film ini tidak terlihat seperti film yang habis direstorasi, berkat penyajian audionya yang luar biasa.
Soal plot cerita, Eros nampaknya benar-benar serius dalam menggarap cerita di film Tjoet Nja' Dhien ini, sebab alur yang sedikit menguras emosi diperlihatkan sepanjang film. Apalagi ketika sosok Tjoet Nja' Dhien harus mengetahui perang terus-terusan terjadi dan membuat banyak orang yang kehilangan nyawanya.
Film ini juga menarik karena tidak hanya menceritakan strategi yang diambil oleh Tjoet Nja' Dhien dan dilema-dilema yang ia hadapi sebagai pemimpin, tapi juga menampilkan kekalutan tentara Belanda saat melawan rakyat Aceh.
Dari baiknya jalan cerita hingga audio yang ditampilkan, wajar saja film yang jadul ini sukses meraih beberapa penghargaan bergengsi. Film Tjoet Nja' Dhien menjadi film terbaik di ajang Festival Film Indonesia 1988 dan berhasil menyabet 8 Piala Citra.
Tidak hanya sukses menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa, Tjoet Nja' Dhien juga menjadi film Indonesia pertama yang diputar di Festival Film Cannes pada tahun 1989.
Untuk produksinya, film ini menghabiskan dana Rp 1,5 miliar. Angka ini tergolong fantastis pada masa itu, karena umumnya pembuatan film kolosal hanya menghabiskan Rp 500 juta. Tidak heran, pembuatan film ini memakan waktu cukup lama, yakni 3 tahun karena sempat mengalami kekurangan biaya. Bahkan para aktor yang terlibat pun rela untuk tidak dibayar.
"Tjoet Nja 'Dhien adalah teladan bagi perempuan, contoh bagi rekan senegaranya, contoh bagi semua orang yang menghargai kebebasan. Tjoet Nja' Dhien adalah salah satu film klasik dalam Sejarah Perfilman Indonesia. Ini telah sukses besar setelah dirilis," ungkap cinemas-asie di websitenya, dilansir Jumat (20/8/2021).
Apresiasi film ini juga datang dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam sebuah acara di YouTube Kemenparekraf. Menurut Sandiaga, film garapan Eros Djarot ini menyajikan suatu tontonan yang epic, majestik, dan fantastis.
"Sekaligus dalam satu tarikan, dan menurut saya harus kita hargai sebuah film yang memiliki fakta menarik dan sulit untuk dilakukan di masa ini," ujar Sandiaga Uno dilansir dari YouTube Kemenparekraf.
Untuk yang ingin menonton film ini, penonton tidak dikenakan biaya apapun alias gratis. Selama masa promosi berlangsung, penonton cukup melakukan registrasi dan login ke website atau aplikasi Mola dan selanjutnya bisa langsung menyaksikan film tersebut.
Film Tjoet Nja' Dhien tayang di Mola mulai 17 Agustus 2021 dengan kualitas audio dan visual yang lebih jernih, setelah direstorasi di Belanda oleh Eye Film Museum Amsterdam dan IdFilmCenter Foundation Jakarta.
Salah satu pemerannya, Christine Hakim mengaku bersyukur karena akhirnya film Tjoet Nja' Dhien bisa ditonton masyarakat di Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 tahun.
"Semoga kehadiran film Tjoet Nja' Dhien di Mola bisa menjadi inspirasi, motivasi dan menambah kekuatan serta semangat di tengah ujian menghadapi pandemi," ujarnya
Film kolosal Tjoet Nja' Dhien bisa disaksikan mulai 17 Agustus 2021 secara gratis, hanya di Mola. dtc