Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kabul. Cina nampaknya makin yakin untuk pepet Taliban. Cina pun memamerkan kemesraannya dengan penguasa baru Afghanistan itu.
Dilansir dengan Reuters, Cina telah membangun relasi dengan kelompok Taliban. State Counsellor Cina Wang Yi menyerukan kepada dunia agar membantu Taliban di Afghanistan.
Cina berharap agar negara-negara lain tidak menekan atau mengucilkan Taliban agar bisa menstabilkan Afghanistan.
"Masyarakat internasional harus mendorong dan membimbing Taliban ke arah yang positif daripada memberikan banyak tekanan yang kondusif untuk menstabilkan situasi," ujar menteri luar negeri Cina itu.
Dukungan tersebut disambut baik oleh Taliban. Kelompok tersebut menyebut Cina sebagai negara strategis yang memainkan peranan penting dalam pertumbuhan Afghanistan.
Tak hanya itu, Taliban bahkan berharap Beijing dapat membantu perkembangan Afghanistan ke depannya.
"Cina dapat berkontribusi pada pembangunan Afghanistan di masa depan," ujar juru bicara Taliban.
Cina memang belum mengakui Taliban secara resmi sebagai penguasa. Tetapi, dua negara ini telah melakukan pertemuan di Tianjin Pada 28 Juli lalu.
Dalam pertemuannya, Cina mengatakan kepada delegasi Taliban bahwa mereka berharap kelompok tersebut dapat memainkan peran penting dalam mengakhiri perang Afghanistan. Termasuk membangun kembali negara dari kekacauan.
Sebagian analis menilai bahwa Cina memiliki kepentingan ekonomi yang cukup besar di Afghanistan. Menurut perkiraan, Afghanistan memiliki cadangan sumber daya alam terbesar di dunia. Sumber daya tersebut adalah tembaga, batu bara kobalt, merkuri, emas dan lithium, senilai lebih dari USD 1 triliun.
Selain itu, Beijing dinilai sebagai investor asing terbesar di Afghanistan yang bersaing dengan India. Oleh karena itu, stabilitas Afghanistan adalah kunci keberhasilan proyek utama Cina di Asia Selatan dan Tengah.
"Koridor Ekonomi Cina -Pakistan adalah proyek unggulan Cina di kawasan itu dan kedua negara ingin melibatkan Afghanistan melalui jalan raya dan kereta api," dia menambahkan.(dtt)