Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kelompok Taliban berjanji akan bertanggung jawab atas tindakannya dan akan menyelidiki laporan-laporan kekejaman yang dilakukan oleh anggotanya.
Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat kelompok militan tersebut kepada Reuters, Sabtu (21/8/2021).
Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, menambahkan bahwa kelompok itu dalam beberapa minggu ke depan, berencana untuk menyiapkan model baru untuk memerintah Afghanistan.
Setelah melancarkan serangan-serangan kilat ke sejumlah ibu kota provinsi di Afghanistan, Taliban dengan mudah masuk ke Kabul, ibu kota Afghanistan pada Minggu (15/8) lalu dan mengambil alih pemerintahan.
Sejak itu, warga Afghanistan dan kelompok-kelompok bantuan dan advokasi internasional telah melaporkan tindakan keras Taliban terhadap aksi-aksi protes, dan penangkapan mereka yang sebelumnya memegang posisi pemerintah, mengkritik Taliban atau bekerja dengan Amerika Serikat.
"Kami telah mendengar beberapa kasus kekejaman dan kejahatan terhadap warga sipil," kata pejabat Taliban itu. "Jika Taliban (anggota) melakukan masalah hukum dan ketertiban ini, mereka akan diselidiki," imbuhnya.
Dia menambahkan, "Kami dapat memahami kepanikan, stres, dan kecemasan. Orang-orang berpikir kami tidak akan bertanggung jawab, tetapi itu tidak akan terjadi."
Meskipun Taliban telah berusaha untuk menampilkan wajah yang lebih moderat sejak pengambilalihan Kabul, kelompok itu diketahui telah memerintah dengan tangan besi dari tahun 1996 hingga 2001, sebelum digulingkan oleh pasukan internasional pimpinan AS karena melindungi anggota Al Qaeda yang dituduh melakukan serangan teroris 11 September di AS.
Mengenai kerangka baru untuk memerintah Afghanistan, pejabat Taliban tersebut mengatakan bahwa itu tidak akan menjadi demokrasi menurut definisi Barat, tetapi "Ini akan melindungi hak semua orang," ujar pejabat itu.
"Para ahli hukum, agama dan kebijakan luar negeri di Taliban bertujuan untuk mempresentasikan kerangka pemerintahan baru dalam beberapa minggu ke depan," katanya.(dtc)