Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ismail Sabri Yaakob telah dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) kesembilan Malaysia, menggantikan Muhyiddin Yassin yang mengundurkan diri setelah baru menjabat selama 17 bulan.
Seperti diberitakan media Malaysia, The Star, Sabtu (21/9/2021), Ismail Sabri diambil sumpah jabatannya di hadapan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah di Istana Negara pada Sabtu (21/9).
Sebelumnya, Pengawas Rumah Tangga Kerajaan untuk Istana Negara, Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan bahwa Raja Malaysia telah menetapkan penunjukan Ismail Sabri sebagai Perdana Menteri kesembilan, menyusul pertemuan khusus keluarga kerajaan pada Jumat (20/8) sore kemarin.
Berikut daftar perdana menteri (PM) di Malaysia sepanjang masa, yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Tunku Abdul Rahman
Tunku Abdul Rahman merupakan PM pertama Malaysia yang menjabat selama 13 tahun terhitung sejak 31 Agustus 1957 hingga 22 September 1970. Dia sering disebut sebagai Bapak Kemerdekaan dan Bapak Malaysia karena memimpin negosiasi dengan pemerintah Inggris untuk merebut kemerdekaan negara tersebut. Inggris pun memberikan kemerdekaan pada Agustus 1957.
Tunku Abdul Rahman mengundurkan diri dari jabatannya sebagai PM setelah dia kehilangan dukungan dari mereka yang sebelumnya mendukungnya.
2. Abdul Razak Hussein
Abdul Razak Hussein adalah seorang politikus Malaysia yang menjabat sebagai PM Malaysia ke-2 dari September 1970 hingga kematiannya pada Januari 1976. Dia telah meluncurkan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (MNEP), yang merupakan program ambisius yang bertujuan untuk memajukan perekonomian orang-orang Melayu di Malaysia.
Abdul Razak adalah Perdana Menteri yang bertanggung jawab untuk mendirikan Barisan Nasional, yang merupakan koalisi berkuasa partai politik yang terus memegang kekuasaan di Malaysia hingga 10 Mei 2018, dengan Barisan Nasional kalah dalam Pemilihan Umum Malaysia ke-14 di bawah putranya Najib Razak.
Dia dijuluki sebagai Bapak Pembangunan Malaysia.
3. Hussein Onn
Untuk menggantikan Abdul Razak Hussein yang meninggal dunia pada Januari 1976, Hussein Onn diangkat menjadi PM ketiga Malaysia. Dia menjabat selama lima tahun lebih, sejak 15 Januari 1976 hingga 16 Juli 1981.
Semasa pemerintahannya, Hussein menekankan pentingnya masalah persatuan melalui sejumlah kebijakan. Kebijakan itu dibuat untuk memperbaiki ketidakseimbangan ekonomi antara berbagai komunitas di Malaysia. Dia pun kemudian dijuluki sebagai Bapak Persatuan.
Dia menjalani operasi bypass koroner pada awal 1981. Pada 17 Juli tahun yang sama, dia pun pensiun dari politik dan melepaskan jabatan perdana menteri karena masalah kesehatan. Untuk selanjutnya, dia digantikan oleh wakilnya, Mahathir Mohammad.
4. Mahathir Mohammad
Mahathir menjabat sebagai PM Malaysia ke-4 dan ke-7 sejak Juli 1981 hingga Oktober 2003 dan kemudian sejak Mei 2018 hingga Maret 2020. Dia juga merupakan Perdana Menteri terlama di Malaysia dengan menjabat selama 24 tahun.
Selama masa jabatan pertama Mahathir sebagai perdana menteri, Malaysia mengalami periode modernisasi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan pemerintahannya memprakarsai serangkaian proyek infrastruktur yang berani. Mahathir adalah tokoh politik yang dominan, memenangkan lima pemilihan umum berturut-turut dan menangkis serangkaian saingan untuk kepemimpinan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Namun, akumulasi kekuasaannya datang dengan mengorbankan independensi peradilan dan kekuasaan tradisional. Dia menggunakan Undang-Undang Keamanan Internal (ISA) yang kontroversial untuk menahan para aktivis, tokoh agama non-mainstream, dan lawan politik, termasuk wakil perdana menteri yang dipecatnya pada tahun 1998, Anwar Ibrahim.
Pada masa jabatan keduanya, Mahathir menjabat dalam waktu singkat sejak 10 Mei 2018 hingga 24 Februari 2020. Dia maju ke pemilihan umum dengan diusung oleh koalisi oposisi Pakatan Harapan, dan mengalahkan Najib Razak. Mahathir akhirnya mengundurkan diri secara tiba-tiba pada 24 Februari 2020 setelah kehilangan dukungan dari Partai Bersatu di parlemen.
5. Abdullah Ahmad Badawi
Dia menjabat selama 5 tahun, 154 hari terhitung sejak 31 Oktober 2003 hingga 3 April 2009. Dia juga merupakan Presiden dari UMNO, partai politik terbesar di Malaysia saat itu, dan memimpin koalisi parlementer Barisan Nasional. Dia secara informal dikenal sebagai Pak Lah, Pak yang berarti 'Paman', sedangkan Lah diambil dari namanya 'Abdullah'. Ia juga disebut sebagai "Bapak Pembangunan Modal Insan".
Setelah berkuasa sebagai perdana menteri, Abdullah Badawi berjanji untuk memberantas korupsi, sehingga memberdayakan lembaga anti-korupsi dan memberikan lebih banyak jalan bagi publik untuk mengungkap praktik korupsi. Dia juga menangkap beberapa tokoh masyarakat dari era Mahathir karena korupsi, sebuah langkah yang disambut secara luas oleh publik.
Selama masa pemerintahannya, Abdullah menghentikan sejumlah proyek infrastruktur yang sebelumnya diprakarsai oleh Mahathir. Keputusannya kala itu mengejutkan publik Malaysia.
Pada 2 April 2009, Abdullah mengundurkan diri dari posisi PM Malaysia.
6. Najib Razak
Menjabat selama 9 tahun sejak 3 April 2009 hingga 9 Mei 2018. Masa jabatan Najib sebagai perdana menteri ditandai dengan langkah-langkah liberalisasi ekonomi, seperti pemotongan subsidi pemerintah dan pelonggaran pembatasan investasi asing.
Setelah pemilu 2013, pemerintahannya ditandai dengan pemenjaraan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim terkait vonis atas kasus sodomi. Najib juga didera tuduhan mega korupsi yang melibatkan perusahaan investasi negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang berujung pada unjuk rasa menyerukan pengunduran diri Najib, yang dipelopori oleh gerakan akar rumput Bersih. Protes ini memuncak dalam Deklarasi Warga Malaysia oleh Mahathir Mohamad, Pakatan Harapan dan LSM untuk menggulingkan Najib.
Tanggapan Najib terhadap tuduhan korupsi tersebut adalah untuk memperketat cengkeramannya pada kekuasaan dengan mengganti wakil perdana menteri, menangguhkan dua surat kabar dan mendorong parlemen mengesahkan RUU Dewan Keamanan Nasional kontroversial, yang memberi perdana menteri kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada 3 Juli 2018, Najib ditangkap oleh Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC), setelah menyelidiki bagaimana dana RM 42 juta (US$ 10,6 juta) masuk dari SRC International, sebuah perusahaan yang terkait dengan 1MDB, ke rekening bank Najib.
Pada tanggal 28 Juli 2020, Pengadilan Tinggi memvonis Najib atas tujuh dakwaan penyalahgunaan kekuasaan, pencucian uang dan pelanggaran pidana kepercayaan. Dia menjadi Perdana Menteri Malaysia pertama yang dihukum karena korupsi, dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara dan denda RM 210 juta.
7. Mahathir Mohammad
Ini adalah penunjukan keduanya sebagai Perdana Menteri, 15 tahun setelah pensiun dari politik. Dia adalah Perdana Menteri Malaysia keempat dari 1981 hingga 2003 dan disebut sebagai Bapak Modernisasi. Dia adalah Perdana Menteri tertua yang terpilih pada usia 92 tahun.
Jabatannya kali ini hanya berlangsung singkat yakni 1 tahun, 290 hari, terhitung sejak 10 Mei 2018 hingga 24 Februari 2020.
8. Muhyiddin Yassin
Dia adalah Perdana Menteri dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Malaysia, yakni hanya 17 bulan. Dia menjabat sejak 1 Maret 2020 hingga 21 Agustus 2021, menggantikan Mahathir Mohamad yang mengundurkan diri.
Pengangkatan Muhyiddin sebagai Perdana Menteri terjadi tepat di tengah pandemi virus Corona. Mau tak mau, penanganan pandemi menjadi tugas utamanya selama menjabat. Muhyiddin sempat terlibat konflik dengan Raja Malaysia terkait penanganan pandemi dan penetapan status darurat nasional.
Meski respons awal pemerintahannya dipuji oleh WHO dan mendapat peringkat persetujuan lokal yang tinggi, tapi memburuknya krisis COVID-19 pada tahun 2021 mengundang kritik. Termasuk dari partai koalisi besar UMNO yang menarik dukungannya dan menyerukan pengunduran diri Muhyiddin.
Pada 16 Agustus 2021, ia secara resmi mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri, setelah upaya untuk mendapatkan kembali dukungan dari anggota parlemen tidak berhasil.
9. Ismail Sabri Yakoob
Ismail Sabri yang merupakan wakil PM Muhyiddin telah dilantik menjadi PM ke-9 hari ini, Sabtu (21/8/2021). Dia diangkat menjadi Perdana Menteri baru Malaysia, setelah menerima dukungan dari sebagian besar anggota parlemen. Terpilihnya Ismail Sabri menandai kembalinya partai UMNO ke pucuk kepemimpinan setelah kalah dalam pemilihan umum tahun 2018.
Dia saat ini juga menjabat sebagai Wakil Presiden UMNO, kunci utama koalisi yang memerintah selama enam dekade hingga kehilangan kekuasaan pada 2018, di tengah skandal mega korupsi 1MDB bernilai miliaran dolar AS.
UMNO telah mendapatkan kembali pijakan dalam kekuasaan sebagai mitra dalam pemerintahan terakhir. Kemenangan Ismail Sabri berarti UMNO kini telah merebut kembali jabatan tertinggi di negara itu tanpa pemilihan umum.(dtc)