Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-42 sebanyak 5 juta dosis vaksin jadi merek CoronaVac dari Sinovac pada 23 Agustus 2021. Dengan tambahan ini, total vaksin di Indonesia mencapai 202 juta dosis.
"Di tengah kelangkaan vaksin di dunia saat ini, memastikan ketersediaan stok vaksin bukanlah tugas yang mudah. Namun, Indonesia termasuk negara yang berhasil mengamankan stok vaksin untuk kebutuhan perlindungan warganya," ujar Sekjen Kemenkeu, Heru Pambudi dilansir dari covid19.go.id, Selasa (24/8/2021).
"Kedatangan 5 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac ini membuat total telah lebih dari 200 juta vaksin diterima Indonesia baik vaksin jadi maupun dalam bentuk bulk," kata dia.
Heru menambahkan di tahun 2021, Kementerian Keuangan sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 57,75 T untuk vaksinasi. Ia pun mengajak masyarakat untuk mendukung program vaksinasi yang sudah dibuat pemerintah.
"Tua, muda, anak-anak, semuanya, ikuti vaksinasi untuk melindungi diri kita, keluarga kita, dan bangsa kita," kata Heru.
Adapun kedatangan vaksin Sinovac kemarin merupakan bagian dari kerja sama bilateral dengan Sinovac dan Bio Farma untuk mendatangkan total 25 juta dosis vaksin ke Indonesia. Sebelumnya Indonesia sudah menerima masing-masing 5 juta dosis pada 13, 16, 20 Agustus 2021.
Di tengah kelangkaan vaksin di dunia, pemerintah selalu memastikan ketersediaan stok vaksin mencukupi kebutuhan nasional, yakni target sasaran vaksinasi kepada 208.265.720 orang.
Sebelumnya, Pakar Imunisasi, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH. DSc menjelaskan ketersediaan stok vaksin di dunia semakin terbatas. Ia kemudian mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi.
Sementara itu, kata dia, mutasi virus COVID-19 menghadirkan beragam varian baru dan semakin berbahaya.
"Semakin ganas virus melalui varian-variannya, maka pemerintah akan lebih mudah mengalahkannya dengan menggunakan vaksin dari berbagai platform, misalnya Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna dan Pfizer," ujar dr. Jane
Senada, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi. juga mengingatkan pentingnya vaksinasi untuk menghindari bahaya COVID-19. Berdasarkan data, lanjutnya, COVID-19 sudah merenggut lebih dari 120.000 nyawa di Indonesia.
"Sudah banyak anak Indonesia kehilangan orang tua akibat virus ini. Orang tua yang tidak mau divaksinasi, berarti tidak sayang kepada anak-anak dan keluarganya, karena membiarkan anak dan keluarganya lebih mudah diserang virus Corona," ujar Prof. Miko, sapaan Prof. Soedjatmiko.(dtc)