Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ayu Azhari belakangan aktif dalam aksi Relawan Indonesia Bersatu Melawan COVID-19. Ayu Azhari ini kembali melakukan aksi bela negara dengan membuka usaha untuk membantu pelaku UMKM.
Kegiatan sosial kerap dia lakukan demi membantu masyarakat Indonesia. Perempuan yang kini juga menjabat sebagai Ketua Perempuan Muslimah Amanah PAN DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu itu juga tengah menjalani dua bisnisnya, yaitu batik dan kopi.
"Sebenarnya sudah kenal jauh dunia bisnis sebelum masa remaja, dari anak-anak sudah belajar wirausaha, dari buka perpustakaan disewakan ke teman-teman, jual popcorn di pengajian nenek saya," cerita Ayu Azhari dalam acara virtual Ngopi Daring Bela Negara, di kantor Kementerian Pertahanan RI bersama Dr Dewi Motik Pramono M.Si.
Acara Ngopi Daring yang dibuat oleh Bela Negara Kementerian Pertahanan RI, dihadiri Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Dadang Hendrayudha, Direktur Bela Negara Brigjen TNI Jubei Levianto, Venna Melinda, dan Pengasuh Pesantren Mukimin Mandiri Dr Kh. Muhammad Zakki M.Si. Ada juga para entrepreneur, yang membahas tema Usaha Mandiri Usaha Semua.
Ayu Azhari juga menceritakan bagaimana dirinya pernah mengalami kendala dalam berbisnis. Sampai akhirnya dia kembali mulai berbisnis dengan misi membawa budaya Indonesia ke kancah internasional.
"Sempat berhenti (jualan) pas sudah ikut modeling, syuting. Kembali kepikiran untuk bisnis lagi disaat saya banyak berkegiatan dengan masyarakat, lalu saya berpikir apa yang saya bisa berikan kepada mereka. Sekitar 10 atau 15 tahun lalu, saya lihat ada batik Gentongan yang belum dikenal, kemudian saya bawa ke Kementrian Pariwisata untuk saya bawa ke Belanda untuk pameran. Alhamdulillah batiknya dikenal dan menjadi salah satu ikon batik Indonesia, batik Gentongan ini," ungkapnya.
Kemudian, Ayu Azhari kini merintis usah akopi dengan nama Khadijah Kopi dan bekerja sama dengan salah satu pesantren di Jawa Timur. Ada juga perkumpulan barista yang dia kumpulkan dan beranggotakan para anak-anak muda.
Usaha yang dibuka juga dengan misi membantu pelaku UMKM. Ayu Azhari pun ingin mengembangkan bisnisnya serta memberikan pelatihan pada petani kopi sampai cara penjualannya.
"Ada beberapa kita mau kembangkan, bagaimana cara petik kopi yang baik dan proses pembuatan kopi yang baik. Saya buka usaha niat membantu pelaku UMKM," ungkapnya.
"Bela negara itu, saya belajar dari (almarhum) Teguh Karya, dia itu membuktikan bentuk bela negara dengan mengumpulkan anak-anak berbakat untuk dilatih mencapai cita-citanya di bidang film. Jadi saya belajar sama dia bahwa kita harus bermanfaat buat lingkungan," sambung Ayu Azhari.
Selama pandemi COVID-19 ini Ayu Azhari juga melakukan aksi sosial untuk membantu bangkit dari pandemi. Tidak hanya itu, Ayu Azhari bersama Dewi Motik juga tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia dan berbagi cerita bagaimana menjadi pengusaha.
"Sederhana, saya sangat mengidolakan Khadijah, istri Nabi. Jadi saya berpikir, kami perempuan harus jadi pengusaha. Khadijah itu tokoh perempuan yang luar biasa pada zamannya ratusan tahun lalu tapi dia mengutamakan suaminya," jelas Dewi Motik soal alasan tertarik mencoba dunia bisnis setelah menjadi model.
Dewi Motik mengingatkan untuk tidak mudah menyerah di masa pandemi COVID-19 termasuk dalam mempertahankan usaha. Semua orang pasti menemui hambatan.
"Semua orang punya persoalan dan yang paling penting persoalan itu jadi solusinya dan saya bersyukur lahir dari orangtua yang berada tapi ayah saya sangat keras dengan agama dan tegas sekali untuk memberikan pendidikan karakter," tutur Dewi Motik.
Peranan seperti yang dilakukan oleh Ayu Azhari dan Dewi Motik dikatakan Direktur Bela Negara Brigjen TNI Jubei Levianto adalah sesuatu yang sangat membantu usaha mandiri yang menjadi bagian dari bela negara dan membuka lapangan kerja.
"Saya membayangkan kalau semua pengusaha kita punya misi seperti Mbak Ayu, Mbak Vena, dan Bunda Dewi Motik, Mas Nur dan Kyai Zakki, membangun usaha mandiri, sosial wirausaha memikirkan kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya bukan pribadinya. Indonesia tidak akan susah. Rakyat akan makmur karena pengusaha memikirkan kesejahteraan masyarakat," puji Jubei Levianto.
dtc