Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Kecelakaan di Tol Jombang menewaskan Vanessa Angel dan suaminya pada Kamis (4/11). Lalu ada video mobil ngebut 190 km/jam dengan narasi hoaks, yang dikaitkan dengan kecelakaan tersebut.
Video tersebut tidak ada kaitannya dengan kecelakaan yang menewaskan Vanessa Angel. Namun video memperlihatkan speedometer seperti itu kerap dibuat pengendara di tol, dan mengunggahnya di media sosial.
Seperti yang disampaikan Pakar Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ir Hitapriya Suprayitno. Menurutnya, pengendara seakan ingin menunjukkan bahwa dirinya berani membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Hitapriya menambahkan, aksi seperti itu kerap dilakukan kawula muda. Saat ini banyak anak muda berkendara dengan kecepatan 160 km/jam di tol. Ia pun menyayangkan hal tersebut, karena bisa membahayakan keselamatan.
"Banyak orang Indonesia sudah diatur ada rambu-rambu. Banyak anak muda baru menemukan jalan tol, karena banyak jalan tol baru, banyak yang mengebut di jalan tol sampai 160 km/jam," kata Hitapriya saat dihubungi detikcom, Jumat (5/11/2021).
"Bahkan banyak sekali anak-anak muda di jalan tol dengan kecepatan 160 km/jam misalnya, terus difoto speedometer-nya dan dipamerkan. Itu salah, tidak memenuhi aturan," jelasnya.
Ia mengimbau pengendara untuk mematuhi aturan soal kecepatan saat berkendara di jalan tol. Ia juga mewanti-wanti agar pengendara tidak memaksakan menyetir jika mengantuk. Itu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan.
"Kalau ngantuk istirahat, pokok enak, ga ngantuk. Walau pun 120 km/jam meskipun melanggar sebetulnya belum berbahaya. Kalau 150-160 km/jam sudah berbahaya. Yang salah bukan jalan tolnya, yang salah orangnya. Kalau nyetir di jalan tol sepi, panas, lurus itu cepat ngantuk. Istirahat saja dulu sebentar," pungkasnya. dtc