Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
(Refleksi Hari Pahlawan 2021)
BESOK, Rabu, 10 November 2021, Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Hal ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Puncak perjuangannya pada peristiwa heroik di Surabaya tahun 1945, banyak korban yang berjatuhan. Bung Tomo beserta pemuda Surabaya lainnya menggegapgempitakan situasi heroisme yang berdarah-darah. Namun, harus disadari bahwa banyak lagi daerah perjuangan di bumi pertiwi Indonesia.
Saat ini, kemerdekaan Indonesia yang dirasakan saat ini tidaklah datang begitu saja, namun memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari pendahulu negeri, seperti yang ditunjukkan pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, yang kemudian dikenal dengan Hari Pahlawan. Heroisme pada Hotel Yamato menjadi sebuah deskripsi sejarah yang sangat perlu dipahamkan sebagai pembelajaran sejarah bagi generasi penerus.
Hari Pahlawan kiranya tidak hanya sekadar diingat dan diperingati secara seremonial saja pada setiap tanggal 10 November. Lebih dari itu, bagaimana bangsa ini dapat mengambil makna yang terkandung di dalamnya. Banyak nilai patriotisme, heroisme, dan perjuangan yang lainnya. Semua itu bisa dimaknakan sebagai pembelajaran. Ingatlah, jangan sekadar seremonial belaka. Maknanya adalah bagaimana seluruh bangsa ini tetap menggelorakan semangat perjuangan untuk Indonesia dalam dimensi kekinian.
Maksud dan tujuan memperingati Hari Pahlawan adalah untuk mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan dan pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan. Selanjutnya, dapat membangun ingatan kolektif untuk kemudian menggerakkan kesadaran masyarakat agar mau meneladani dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur pahlawan dalam realitas kehidupan sehari-hari. Bersamaan dengan itu, dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan dilandasi semangat dan nilai kepahlawanan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Juga untuk meningkatkan rasa kecintaan serta kebangggaan sebagai bangsa dan negara Indonesia.
Hal ini dimaksudkan agar setiap insan masyarakat Indonesia sejatinya memiliki semangat kepahlawanan. Teruslah tergerak hatinya untuk membangun negeri sesuai dengan potensi dan profesi masing-masing. Memang kita berbeda dalam potensi dan profesi, tetapi tetap dengan satu arah yang sama yaitu untuk Indonesia yang jaya. Semangat persatuan dalam kemajemukan perlu terus dipertahankan oleh kita semua untuk mengenang para pahlawan.
BACA JUGA: Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh
Segala usaha perjuangan yang telah dilakukan para pahlawan terdahulu kiranya dapat menginspirasi dan memotivasi generasi penerus untuk melanjutkan perjuangan mereka. Perjuangan, pastilah tak mengenal batas akhir. Selamanya dan sepanjang waktu. Hal itulah yang kemudian dimanifestasikan sebagai tema Hari Pahlawan Tahun 2021, yaitu “PAHLAWANKU INSPIRASIKU”.
Mereka para pejuang terdahulu berjuang dengan mengangkat senjata. Mempertaruhkan jiwa dan raga, dengan cucuran darah, peluh, dan air mata. Sekarang ini, area perjuangannya adalah melawan berbagai kompleksitas permasalahan bangsa, seperti; mengurangi keterbelakangan, mengurangi kemiskinan, mengatasi dan mengantisipasi bencana alam, meredam peredaran narkoba, minimalisasi dan penghapusan paham radikal, perebutan alih teknologi, juga perjuangan untuk melawan pandemi Covid-19 yang saat ini yang juga melanda dunia.
Meskipun dalam masa pandemi covid seperti pada saat ini yang sudah mulai melandai, Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2021 diharapkan dapat berlangsung secara khidmat dan tidak kehilangan makna. Bahkan harus dapat memberikan energi positif untuk membangkitkan kesadaran seluruh bagian dari bangsa ini untuk terus bersatu. Tentunya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa akan mampu mengokohkan eksistensi seluruh bangsa Indonesia. Bisa berdiri di atas kaki sendiri sehingga lebih jaya di mata dunia internasional. Secara internal juga harus membantu sesama warga yang saling membutuhkan sesuai kemampuan dan profesi masing-masing.
Dengan begitu, apabila setiap insan masyarakat Indonesia memiliki kesadaran dan kemauan untuk mengimplementasikan semangat dan nilai kepahlawanan, maka hal tersebut dapat menjadi salah satu modal untuk membangun bangsa. Inilah modal yang sangat besar yang bisa dijadikan alasan untuk tetap mengokohkan eksistensi bangsa Indonesia.
Dimaklumkan bersama, melalui Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2021 di tengah kondisi pandemi Covid 19, diharapkan masyarakat juga dapat turut berpartisipasi dan menggaungkan semangat dan nilai kepahlawanan dengan berbagai kegiatan sesuai protokol kesehatan. Tetaplah kita fokus pada standar protokol kesehatan yang sudah permanen ditetapkan. Ikutilah aturan yang baku; 5 M, mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas (bepergian jauh).
Dengan memperingati Hari Pahlawan 2021, marilah memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Bisa dilaksanakan dengan saling menghargai satu sama lain. Juga kita harus mampu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Kitalah yang akan menjadi Pahlawan Masa Kini (jika pun ada istilahnya untuk itu). Pada intinya, praktik kepahlawanan itu dimulai dari sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, dan seterusnya.
Pada akhirnya, jadikanlah semangat dan nilai kepahlawanan sebagai inspirasi di dalam setiap langkah kehidupan kita Sekali lagi, harus dicamkan kembali bahwa peringatan Hari Pahlawan tidak hanya sekadar diingat setiap tanggal 10 November. Namun lebih dari pada itu, bagaimana menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi sekarang untuk mengisi kemerdekaan.
Selamat Hari Pahlawan 2021! Pahlawanku Inspirasiku!
====
Penulis Kepala Subbagian Sosial, Bidang Pelayanan Dasar pada Biro Kesejahteraan Masyarakat, Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Mahasiswa S-3 Perencanaan Wilayah, Universitas Sumatera Utara.
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]